Playboy Is My Husband {End}

ngidam2

Assalamualaikum...

Dhea kini tengah menjalankan profesinya sebagai seorang dokter kandungan. Beberapa calon ibu sudah ia periksa kini waktunya ia istirahat sambil memakan Snack yang sempat ia bawa dari rumah. Karena usia kandungannya yang hampir menginjak 9bulan Dhea pun memutuskan unyuk mengambil cuti kira" 2bulan. Dan hari ini adalah hari terakhir ia menjalankan profesinya sebagai dokter sebelum hari cuti tiba.

Waktu terus berjalan, sekarang menunjukan pukul 16.00 wib. Bertepatan dengan farel yang baru saja masuk ke dalam ruangannya.

"Hai."

"Hai juga." Jawab Dhea langsung mengambil tas selempang miliknya dan juga jas dokter lalu berjalan menghampiri sang suami.

"Yuk!" Ajak farel langsung mengandeng tangan sang istri dan berjalan keluar dari ruangan Dhea

"Gimana udah bicara kalau mau ambil cuti?"

"Udah."

.

.

.

"Rel!" Panggil Dhea yang baru saja terbagun dari tidurnya

"Ini masih tengah malam, tidur! Pintanya sambil membawa sang istri ke dalam pelukannya.

Benar yang dikatakan farel karena waktu menunjukan pukul 23.45 wib.

"Gak bisa."

"Terus sekarang maunya gimana?"

"Kamu mau nurutin keinginanku kali ini?" Tanya Dhea yang kurang yakin, karena permintaanya yang tidak masuk akal.

"Iya sayang, apa sih yang gak buat kamu." Gombal farel sambil mencium kedua pipi sang istri.

"Aku mau kamu nyuri ayam pak Rahmat lalu memasaknya menjadi ayam goreng."

"Hah?!"

"Iya itu keinginanku! Kamu tadi udah janji lho!" Jawabnya kini menagih janji yang baru saja diberikan farel beberapa menit lalu.

"Kok nyuri kan dosa, mending besok aja kita beli." Bujuk farel

"Gak mau... Janji itu harus ditepati!"

"Tapi kan---"

"Please ini yang terakhir deh." Potong Dhea sambil menampilkan muka memohon, farel yang melihat itu jadi tidak tega

"ok."

"Ya udah cepetan berangkat!"

"Ntar kalau ketahuan gimana Dhe?"

"Ya gak boleh sampe ketahuan."

'sabar, orang ganteng emang banyak ujiannya.' ucapnya pada diri sendiri.

Tanpa berfikir panjang farel pun langsung berjalan keluar rumah menuju rumahnya pak Rahmat untuk mencuri ayam. Perlu diketahui pak Rahmat adalah seorang pedagang ayam di pasar yang sangat galak.

Buk...
Hentakan kaki yang baru saja berhasil mendarat di tanah sehabis memanjat pagar, dengan langkah cepat farel pun berjalan menghampiri salah satu kandang ayam lalu membuka kandangnya. Lalu mengambil ayam jantan tersebut, sedangkan ayam yang sedang tidur dikagetkan dengan tubuhnya yang melayang karena dipegang farel.

Petok..

Petok..

Petok.

Bunyi ayam yang meminta bantuan, namun dengan gerakan cepat farel menutup mulut ayam dengan sebatang wortel yang sempat ia ambil disamping kandang ayam tersebut.