Prolog

23.6K 331 1
                                    

Ingat cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Happy reading


"SAH"

"Alhamdulillah"

Semua yang berada di ruangan itu berucap syukur setelah mempelai laki-laki mengucap ijab kabul dengan satu tarikan nafas. Kata sah pun menjadi awal hubungan pasutri yang terlihat bahagia ini. Tak terkecuali adik dari mempelai wanita, tak henti-hentinya tersenyum melihat kebahagiaan sang kakak yang resmi menyandang status istri dari lelaki yang mencintainya.

Lampu flash kamera menyorot dari setiap penjuru ruangan kala sang pengantin memasang cincin pernikahan mereka. Lalu di akhiri dengan mempelai wanita mencium tangan mempelai laki-laki dan mempelai laki-laki mengecup kening mempelai wanita.

Novella Ayyara Khanzatama memilih menjauh dari kerumunan saat flash kamera itu menganggu penglihatannya. Gadis yang kini mengenakan drest gold itu terlihat cantik juga elegan, wajah mulusnya hanya di polesi dengan make up tipis. Drest yang gadis itu kenakan senada dengan konsep pernikahan kakaknya. Mewah dan elegan itu kata yang cocok untuk interior pernikahan ini.

Tak hanya itu hotel yang menjadi tempat pernikahan kakaknya penuh dengan wartawan membuat gadis itu tak hentinya berdecak kesal ketika wartawan itu berdesakan.

Gadis itu berjalan mendekati sang pengantin ketika melihat atas sana sudah sepi. Kini giliran ia mengucapkan selamat untuk kakak satu-satunya itu. Melempar senyum manisnya kepada pengantin baru itu.

"Selamat kakak ku.." Ayyara memeluk kakaknya erat, tiba-tiba saja ia merasa sedih mengingat kakaknya ini sudah milik orang lain.

"Makasih Ay" balas Azlea khanzatama, memeluk adiknya tak kala erat.

"Nanti kalo kakak udah punya anak, jangan lupa kalo kakak ini punya adik" celetuk Ayyara sontak membuat Lea melepaskan pelukannya.

"Apaan sih kamu baru juga nikah"

Ayyara mengerucutkan bibirnya, tak rela jika benar kakaknya akan melupakannya jika sudah bahagia dengan keluarga kecilnya.

"Jangan berpikiran kayak gitu, sampai kapan pun kakak gak akan lupain kamu. Kamu tetap adik kakak yang paling cerewet, menyebalkan dan tersayang" ujar Lea mengembalikan Senyum Ayyara.

"Janji ya"

"Iya" jawab Lea menurut saja, pemikiran adiknya benar-benar sempit. Mana mungkin ia melupakan keluarganya sendiri.

Ayyara melepas pelukannya, beralih menatap sosok lelaki yang berdiri di samping kakaknya. Dia Nathaniel Winston, lelaki yang berstatus sebagai kakak iparnya. Pilihan kakaknya memang bukan main, lelaki itu sangat tampan dan berwibawa. Ayyara yakin banyak wanita luar sana mengincar kakak iparnya ini apalagi dia seorang CEO muda. 

Ayyara tersadar lalu tersenyum kepada Nathan yang juga tersenyum tipis padanya.

"Selamat ya kakak ipar, Ayyara doain semoga kakak bahagia terus sama kak Lea. Kak Nathan tenang aja, kak Lea gak nakal kok orangnya" ujar Ayyara terdengar menyebalkan di telinga Lea. Doa macam apa itu.

"Iya makasih" jawab Nathan singkat.

"Kali ini serius, kak Nathan jangan sakitin kak Lea ya, Hati kak Lea lembut banget jadi jangan bentak dia. Emm..apa lagi ya... Pokoknya sakinah mawadah warahma deh."

"Satu lagi, entar malam istirahat dulu ya, jangan langsung tempur. Kasihan kak Lea kecapekan" setelah mengatakan itu Ayyara berlari terbirit-birit sebelum mendapat cubikan andalan kakaknya. Gadis itu cekikikan berhasil mengerjai Lea, ia yakin kakaknya itu tengah menahan malu. Biarkan saja, ia tidak peduli.

*****

Sampai sini dulu aja. Jangan lupa vote dan komen ya karena dengan begitu aku makin semangat nulisnya.

Salam kenal and sayang dari outhor.

Jadi bagaimana, lanjut?

-Jujummmmmmm

AFFAIR (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang