Chapter 20

7.2K 128 8
                                    

Happy reading


"Ayyara mau makan apa, abang ambilin ya" Nakula berucap dengan nada alay membuat Gion dan Ethan bergidik jijik.

Sementara Ayyara tertawa mendengarnya, gadis itu meladeni sifat alay teman barunya itu "Adek mau makan udang kripsi, ambilin ya"

Kali ini Ayyara mulai terbiasa dengan ketiga sahabat kakak iparnya itu. Sifat mereka yang tidak mempunyai rasa malu membuatnya mudah beradaptasi dengan tingkah konyol mereka. Tak hanya itu Ayyara juga di perlakulan dengan istimewa terutama Nakula. Katanya, selama jalur kuning belum melengkung, ia masih bisa menikung.

"Siap adek"

"Woii sumpah gua jijik bangsat" umpat Ethan.

"Heh mulutnya, gak boleh ngomong gitu" tegur Ayyara.

"Lo diem aja, mulutnya lo bau jigong" tambah Nakula sinis, gara-gara lelaki itu interaksi alay-nya dengan Ayyara terganggu.

"Ck! Bisa gak kalian gak berisik sebentar aja" kali ini Nathan yang bersuara dengan nada putus asa.

Keadaan laki-laki itu sudah tidak separah tadi pagi, panasnya sudah turun maka Nathan sudah bisa bergabung dengan yang lainnya untuk makan malam tetapi tiba di sini, bukannya bisa makan dengan tenang, ketiga sahabatnya malah membuatnya ingin teriak sekencang-kencangnya saking frustrasinya.

Siang tadi Gion memakai ruang kerjanya untuk meeting online dadakan. Nakula dan Ethan juga ikut dengan alasan ingin menemani Gion tetapi yang ada mereka menghancurkan sofa mahal yang berada di ruangan Nathan. Mereka tidak sengaja, karena waktu itu mereka hanya bercanda gurau hingga timbul perdebatan membuat mereka adu cotos di atas sofa itu hingga sofa untuk hancur.

Nathan hanya bisa menghela nafas dan menahan amarah.

"Tuh diem, tuan rumah marah lagi kan" sahut Gion setengah berbisik pada Nakula dan Ethan, dengan malas kedua cowok itu berdehem menanggapinya.

Dari dapur Lea datang membawah sesuatu di tangannya, sepertinya itu bubur khusus untuk Nathan. Perempuan itu memang telaten merawat Nathan.

"Ini mas buburnya, mau makan sendiri atau aku suapin?" Lea bertanya setelah duduk di samping Nathan.

"Suapin lah, Nathan kalo sakit sukanya di manja" Nakula yang menjawab, sepertinya cowok itu sangat senang mengundang kekesalan Nathan.

"Yaudah aku suapin" ujar Lea sebelum Nathan buka suara, dan Nathan hanya bisa pasrah, terlalu malas bersuara.

Lea mulai menyuapi Nathan dengan hati-hati, pemandangan itu tak lepas dari mata Ayyara. Hatinya memanas, dadanya bergemuruh melihat adegan itu. Lea juga membersihkan sisa bubur di bibir Nathan membuat Ayyara iri dan semakin cemburu.

Ayyara lantas menundukkan kepalanya, menatap makanannya tanpa minat. Udang kripsi dari Nakula terlihat tidak menggugah selera padahal tadi ia ingin sekali memakannya. Rasanya Ayyara ingin pergi dari sini tetapi ia tidak ingin mengundang kecurigaan karena tingkahnya yang tiba-tiba pergi.

Bertahan pun rasanya sakit, tetapi ia harus tetap menghadapinya. Mulai sekarang ia harus terbiasa melihat scane-scane romantis selanjutnya dari Nathan dan Lea di rumah ini.

*****

"Kita pulang dulu bro, gua kapok ke rumah lo bikin patah hati" ujar Nakula memelas pada Nathan yang bersandar di atas ranjang.

Tadi cowok tidak sengaja mendengar Ayyara mengobrol seseorang lewat telepon, Nakula dapat mendengar jika seseorang itu adalah seorang cowok dan parahnya lagi ia mendengar cowok itu memanggil Ayyara dengan sebutan sayang dan saat itu hatinya hancur berkeping-keping tidak berbentuk.

AFFAIR (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang