Chapter 49

3.4K 138 7
                                    

Happy reading

Ayyara berdecak kala handphonenya terus berdering saat dosen di hadapannya tengah menjelaskan. Untung saja Ayyara sudah mengecilkan volume handphonenya jadi tak ada suara yang terdengar karena telepon dari Nathan. Ada apa dengan lelaki itu? Tidak terhitung sudah berapa lelaki itu menghubunginya dalam 5 menit.

20 menit berselang kelas gadis itu sudah berakhir, hal itu membuat Ayyara bernafas lega pasalnya Nathan tidak berhenti menghubunginya. Di luar kelas Ayyara mengangkat telepon lelaki itu.

"Kamu dimana?! Kenapa telepon aku gak diangkat? Aku udah telepon kamu ratusan kali. Kamu selingkuh hah?"

Rentetan bertanyaan itu menyambut Ayyara setelah mengangkat telepon dari Nathan. Gadis itu sampai harus menjauhkan handphonenya dari telinganya karena suara Nathan yang seolah berteriak.

"Ayyara! Kenapa gak di jawab? Kamu beneran selingkuh?" Sahut Nathan lagi.

Ayyara menghela nafas, lalu membuka suara.

"Aku lagi di kampus, dan baru aja kelas aku selesai" jelas Ayyara sesabar mungkin.

"Beneran? Kamu gak selingkuh kan?"

"Gak mungkin lah, lagian aku mau selingkuh ke siapa? Kamu ngaco deh" jawab Ayyara.

"Oke aku percaya, tapi kamu ngapaian di kampus? Kamu lupa hari ini kita mau ngapain?"

Dahi Ayyara berkerut, mencoba berpikir kegiatan apa yang akan ia lakukan dengan Nathan hari ini. Namun, ia tidak mengingat apapun.

"Ayyara, kamu beneran lupa?"

"Emang kita mau ngapain?" Tanya Ayyara karena ia memang tidak mengingat apapun.

"Jadi kamu beneran lupa? Kamu niat nikah gak sih sama aku? Kamu sendiri yang bilang hari ini kita nikah"

Ayyara melongo di tempatnya. Jadi soal nikah itu? Nathan menganggap serius ucapannya semalam?

"Kamu anggap serius soal nikah itu? Astaga Nathan, ucapan aku itu gak serius lagian kamu ngomong terus soal nikah jadi aku ngomong aja besok kita nikah biar kamu diem" jelas Ayyara.

"Kok kamu gitu sih, kamu mainin perasaan aku? Aku udah di KUA ini, nungguin kamu dari tadi"

Lagi-lagi Ayyara dibuat tak percaya dengan ucapan Nathan. Sebegitu niat nya lelaki itu? Rasanya Ayyara ingin tertawa tapi kasihan juga dengan lelaki itu yang sedari tadi menunggunya di KUA.

"Jadi kamu beneran di KUA?" tanya Ayyara.

"Hm" Nathan hanya berdehem saking kesalnya. Sementara Ayyara terkikik geli dengan tingkah lelaki itu. Sungguh diluar dugaan.

"Maaf, aku gak ada maksud untuk mainin perasaan kamu. Aku ngomong gitu semalam biar kamu diem ngomong soal nikah"

"Terserah kamu"

Tutt

Sambungannya mati sepihak, pelakunya tentunya Nathan yang sudah kelewat kesal. Bagaimana tidak kesal coba, ia datang pagi-pagi ke KUA untuk mengurus pernikahannya dengan Ayyara, saking paginya KUA tersebut belum buka hingga ia harus menunggu sampai jam 8 pagi.

Nathan sengaja datang lebih awal agar ia bisa menikah dengan Ayyara hari ini juga setelah semua berkas-berkasnya selesai. Tidak masalah ia menikah di KUA, tanpa gedung mewah dan tamu ratusan, asalkan ia dan Ayyara menikah, toh Ayyara sendiri yang mengatakan mereka akan menikah hari ini jadi ia pikir Ayyara tidak akan masalah nikah dengan sederhana.

AFFAIR (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang