Chapter 24

5.8K 149 6
                                    

Happy reading

Mobil yang Nathan dan Ayyara tumpangi berhenti di depan gerbang kediaman keluarga Winston. Ayyara yang duduk di sebelah Nathan menoleh ke arah lelaki itu. Secara tak sengaja Nathan juga menoleh hingga tatapan mereka bertemu.

"Kenapa hm?"

"Makasih"

Sebelah alis Nathan terangkat meminta penjelasan lebih lanjut. Ayyara yang mengerti melanjutkan ucapannya.

"Makasih udah bantuin Ayyara sekolah lagi. Sebenarnya Ayyara pengen ngomong dari tadi tapi kak Nathan bikin Ayyara kesel" ujar Ayyara dengan bibir cemberut.

Nathan terkekeh mendengarnya. Sejujurnya ia juga tidak tahu motif ia melakukan itu hingga ia menyesal sendiri karena sudah membuat Ayyara menangis karena ulah menyebalkannya. Tapi dari sini Nathan belajar dan mengerti kelemahan gadis itu agar menurut dengannya, yakni dengan mengancamnya akan pergi dari gadis itu. Apakah ini pertanda Ayyara juga menyimpan perasaan dengannya?

"Kalo ada berniat nyakitin kamu lagi, ngomong sama aku, aku akan beri dia pelajaran yang setimpal kalau perlu yang lebih menyakitkan lagi" ucap Nathan terdengar menyeramkan di telinga Ayyara.

Sebagai jawaban, Ayyara hanya mengangguk lantaran tak tahu harus memberi jawaban apa melihat muka serius Nathan.

"Kamu juga jangan nakal di sekolah, dan jangan deket-deket dengan lelaki lain atau aku akan melakukan yang lebih parah dari sebelumnya"

"Gak bisa gitu dong, Ayyara kan punya pacar"

"Aku cemburu Ayyara" ucap Nathan dengan nada lesuh. Ayyara terdiam sejenak sebelum bersuara.

"Entar lagi malem, udah sana pergi. Kak Lea pasti udah nungguin" Ujar Ayyara mengalihkan pembicaraan.

Nathan hanya mengangguk pelan lalu kembali menatap depan dengan pandangan kosong.

"Kak Nathan hati-hati, hati nya juga di jaga buat Ayyara ya"

Sontak Nathan menatap Ayyara dengan ekspresi terkejut namun gadis itu sudah keluar dari mobil dan berlari masuk gerbang meninggalkan Nathan yang masih mencerna ucapan gadis itu.

"Sial!"

******

Hari ini Ayyara kembali sekolah seperti biasa dengan semangat menggebu. Saking semangatnya Ayyara adalah murid pertama yang menginjakkan kaki di sekolah setelah satpam, dan satu lagi, melupakan Reagan yang ingin menjemputnya.

Pulang dari sekolah Ayyara mengajak Lintang, Zela, Reagan dkk nonton film horor di bioskop.

Kini mereka sudah berada di salah satu bioskop dengan seragam sekolah yang masih melekat rapi di badan mereka.

Lintang tak hentinya menggerutu kesal, pasalnya Aciel, si cowok tengil dengan sejuta cara membuatnya kesal dan menghancurkan moodnya. Parahnya lagi cowok itu duduk tepat di sebelahnya. Rasanya Lintang ingin pergi saja dari sini tapi film sebentar lagi akan di mulai.

Di sebelahnya kirinya ada Zela, lalu Ayyara dan Reagan duduk perdampingan, jangan lupakan gandengan mereka tidak lepas membuat kaum jomblo sakit mata melihatnya tak terkecuali Lintang. Kemudian di sebelah Aciel ada Alhan yang duduk enteng tidak terusik sedikit pun dengan suara bising yang di hasilkan oleh Lintang dan Aciel.

"Apaan sih lo nempel-nempel mulu. Jauh-jauh sana" Lintang mendorong Aciel menjauh darinya karena cowok itu dengan sengaja bersandar terlalu dekat dengannya.

"Geer, gua mau liat tuh layar gak kelihatan" alibi Aciel.

"Hello..!!layar sebesar itu lo gak bisa lihat? Ketarat mata lo atau sengaja dekat-deket gua? Ngaku lo" sewot Lintang.

AFFAIR (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang