Happy reading
Sesuai rencana, malam ini Ayyara, Zela serta Lintang akan menghabiskan waktu mereka di puncak. Katakan lah heeling. Menyambut ujian pekan depan, mereka memutuskan untuk refresh otak terlebih dulu sebelum menghabiskan waktu untuk belajar dan belajar.Saat ini mereka berada di salah satu cafe outdoor, mereka memilih cafe yang terbuka agar lebih mudah menikmati indahnya puncak di malam hari. Angin yang sejuk pun menemani mereka. Puncak malam ini lumayan ramai mungkin karena menuju akhir pekan.
"Hai cewek-cewek"
Ketiga gadis itu sontak menoleh, menemukan tiga lelaki berdiri di depan mereka dengan berbagai ekspresi. Salah satunya Reagan menatap Ayyara dengan senyuman, begitu juga Lelaki berwajah baby face di sampingnya, dia Aciel si super tengil, senyum lelaki itu lebih ke senyum menggoda, dan yang di sebelah Aciel, dia Alhan, si kutub utara.
"Kok kalian ada disini?" pertanyaan itu keluar dari mulut Lintang.
"Yah karena kita jodoh" Jawab Aciel asal, Lintang mendengus mendengarnya.
"Segala sesuatu yang di dunia ini tidak ada yang kebetulan" lanjutnya sok bijak, tanpa dosa cowok itu menduduki dirinya di kursi kosong di samping Ayyara.
"Gua ngerasa gak percaya kalo lo yang ngomong" ujar Lintang, Aciel merasa disepelehkan. Sialan memang itu cewek.
"Reagan, Alhan ayok duduk, gak capek berdiri terus" Sahut Ayyara memanggil Reagan dan Alhan setia berdiri di posisinya.
Reagan menarik kerah baju bagian belakang Aciel untuk berdiri, si pemilik baju lantas terlonjat kaget dan menatap Reagan tajam.
"Apaan sih lo"
"Berdiri, itu tempat duduk gua"
"Enak aja, gua duluan" balas Aciel dan malah memperbaiki posisi duduknya.
"Iya kan cantik?" tanyanya pada Ayyara di sampingnya dengan senyum jahilnya.
"Makasih udah muji Ayyara, tapi Ayyara mau duduk sama Reagan. Jadi Aciel yang imut dengan hormat di persilahkan pindah dari sebelah Ayyara" tutur Ayyara selembut mungkin, selembut cabe.
"Kamu Jahat" ucap Aciel dramatis sembari berdiri dari duduknya.
"Emang lo pantas di jahatin" timpal Lintang, semakin membuat wajah imut Aciel cemberut. Cowok itu beralih duduk di samping Zela yang sejak tadi tidak membuka suara.
Reagan mengambil alih kursi di samping Ayyara, sementara Alhan di sebeleh Reagan.
"Reagan ke sini mau heeling juga?" Tanya Ayyara.
"Iseng aja ke sini eh malah ketemu kalian" jawab Reagan dengan senyumnya.
"Dan maksa gue duduk di sini" sambung Aciel, tersenyum mengejek pada Reagan. Mereka berada disini karena paksaan Reagan yang kekeuh ingin duduk dengan Ayyara.
"Ohh gitu, jadi ceritanya ada yang ekhem ekhem" Lintang menaik-turunkan alisnya pada Ayyara yang tersenyum malu-malu.
"Kalo Alhan, udah punya pacar belum?" Lintang beralih pada Alhan yang sibuk dengan ponselnya, mengubah suaranya selembut mungkin. Aciel yang mendengar itu mencibikkan bibirnya.
Alhan mengangkat kepalanya sekilas lalu menjawab.
"Ga" kemudian matanya kembali fokus pada ponselnya yang berlogo apel di gigit itu. Ekspresi Lintang berubah masam mendengar jawaban singkat Alhan.
"Ngapaian juga lo nanyain dia, udah tahu dia irit bicara. Mending lo nanya gua, gua yang ganteng ini akan jawab dengan senang hati" Ujar Aciel dengan pedenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR (On Going)
Romance[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Cinta memang buta dan takdir tidak ada yang tahu. Seperti Novella Ayyara Khanzatama, gadis cantik nan mungil di butakan dengan cintanya. Ayyara tidak pernah tahu bahwa takdirnya serumit ini, mencintai seseorang yang be...