Chapter 11

7.6K 178 3
                                    

Happy reading


Senyum jahat Ayyara muncul di wajah polosnya melihat perempuan yang beberapa jam lalu membuatnya kesal. Gadis itu dengan sengaja menggandeng lengan Nathan untuk menunjukkan betapa dekat dirinya dengan Nathan, bos di perusahaan ini.

Nathan cukup terkejut melihat tindakan Ayyara. Ia harus tetap tenang dan berusaha tidak menunjukkan kegugupannya.

Ayyara dapat melihat jika perempuan yang berjabat sebagai resepsionis di perusahaan ini menampilkan wajah terkejutnya kemudian dalam sekejab berganti menunjukkan senyum manisnya kepada Nathan.

Langkah Nathan berhenti di depan perempuan yang bernama Gelora yang baru sebulan ini bekerja di perusahaannya.

"Tunggu saya di ruangan Shafa, sebentar lagi saya akan ke sana. Sekarang saya ingin mengantar adik ipar saya pulang dulu" ujar Nathan dingin di sertai wajah datarnya.

"Ayo kak Nathan, Ayyara mau cepat-cepat pulang. Malas liat muka dia" sahut Ayyara dengan wajah tanpa dosanya.

Nathan mengangguk dan meninggalkan Gelora dengan wajah terkejutnya mengetahui Ayyara adalah adik ipar Nathan. Gelora was-was, pekerjaannya di pertaruhkan sekarang.

Berada di depan, Ayyara tertawa puas melihat wajah pias perempuan itu. Senang sekali rasanya. Nathan yang melihat itu hanya tersenyum tipis dan geleng-geleng kepala.

"Kakak! Kakak ganteng sini!"

Wajah Nathan seketika berubah, menatap Ayyara tajam yang sedang melambikan tangannya pada seseorang untuk mendekati mereka. Seseorang lelaki yang sepertinya bersiap pulang berjalan ke arah Nathan dan Ayyara.

"Kakak yang tadi bantu Ayyara kan? Kita belum kenalan, nama kakak siapa?"

Lelaki itu tersenyum canggung pada Nathan yang seperti ingin memakannya.

"Nama saya--Dion" jawab Dion canggung, cleaning service yang membantu Ayyara menunjukkan ruangan Nathan.

"Ohh Dion. Kalo nama aku Ayyara. Boleh kan kita jadi teman?" Ayyara berujar dengan semangat melupakan Nathan yang tidak suka interaksi keduanya.

Sekali lagi Dion menatap Nathan, atmosfer terasa sangat panas melihat bosnya menatapnya tajam. Dion ingin pergi tetapi tidak enak dengan gadis manis di hadapannya ini.

"Mau kan? Umur kita kan gak beda jauh. Mau kan?" ujar Ayyara menunjukkan puppy eyesnya membuat Dion tidak tega menolak.

"Bo----"

"Kita pulang sekarang, Lea sudah menunggu lama di rumah" Nathan menyela dan menarik Ayyara pergi.

Sudah cukup, Nathan tidak tahan melihat interaksi singkat itu. Nathan tidak masalah jika Ayyara berbicara dengan lelaki tua atau satpam di kantornya yang dominan bapak-bapak tetapi ini lelaki muda yang wajahnya terbilang tampan, terlebih lagi Ayyara dengan terang-terangan memanggil lelaki itu tampan.

Sungguh hatinya panas.

*****

"Akhirnya ujian selesai juga. Gua bisa hidup tenang sekarang" ucap Ayyara bernafas lega, merenggakan ototnya yang terasa sakit akibat terlalu tegang menjawab soal-soal ujian yang seminggu ini memusingkan otaknya.

"Bagaimana kalo kita refresing, liburan kek kemana gitu biar otak kita seger lagi" Ucap Lintang memberi saran.

"Boleh juga, bagaimana kalo kita ke pantai? Kayaknya seru" Ujar Zela mengusulkan.

"Gua sih terserah kalian, asal gua bisa senang-senang" ucap Ayyara mengikut.

"Oke fiks besok kita liburan ke pantai!!" Seru Lintang bersemangat, tak sabar menanti hari itu tiba.

AFFAIR (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang