Chapter 27

6.1K 143 9
                                    

Happy reading


Pukul 7 pagi, matahari sejak tadi menampakkan diri, jalan raya telah padat dengan kendaraan dan orang-orang kembali menjalankan aktivitas mereka seperti biasa. Tapi tidak dengan dua insan yang saling berpelukan ini. Nathan dan Ayyara masih berada dalam mimpi dan terlihat enggan membuka mata.

Sekarang mereka berada di apartemen Nathan. Lelaki itu memaksa Ayyara tidur dengannya dan berjanji tidak akan berbuat macam-macam. Setelah ribuan paksaan akhirnya Ayyara menuruti permintaan Nathan namun dengan ancaman. Jika Nathan berbuat sesuatu dengannya, ia akan meninggalkan lelaki itu.

Nathan melenguh, lenguhan itu juga membuat Ayyara terbangun. Posisi mereka berhadapan alhasil mata mereka bertemu saat mata mereka terbuka. Nathan tersenyum melihat pemandangan yang begitu indah di depannya, mata teduh dan indah milik Ayyara mampu membuatnya terhipnotis dalam sekejab dan jatuh cinta untuk ke sekian kalinya.

"Pagi sayang, cintaku, milikku"

Ayyara tergelak mendengarnya. Nathan semakin hari semakin lebay. Ayyara bahkan sulit mengenali Nathan yang sekarang yang sangat berbeda saat pertama kali bertemu dengan lelaki itu. Dulu Nathan sangat irit bicara serta aura dingin yang selalu terpancar dari diri Nathan.

"Cantik"

Ayyara seketika menghentikan tawanya mendengar gumaman Nathan. Wajah gadis itu memerah, tanpa Nathan tahu, jantung gadis itu berkuncang hebat dalam sana.

"Kak Nathan juga ganteng" celetuk Ayyara membuat Nathan tertawa.

"Aku memang ganteng, semua orang mengakui itu"

"Dan Ayyara benci pengakuan itu" ucap Ayyara.

"Ayyara gak suka cewek-cewek di luar sana muji-muji kak Nathan, terus liatin kak Nathan sampe gak berkedip, rasanya Ayyara pengen colok matanya" sambung Ayyara dengan nada kesal.

Nathan mengambil tangan Ayyara membawahnya menyentuh wajahnya "Mereka hanya bisa melihat dan mengagumi tapi kamu, kamu bisa melihat, menyentuhnya bahkan sekarang kamu memilikinya"

Tangan Ayyara yang berada di wajah Nathan bergerak mengelus pipi lelaki itu.

"Kak Lea pernah lakuin ini?" tanya Ayyara menatap mata Nathan.

"Tidak, aku tidak pernah membiarkannya menyentuhnya"

"Tanpa kak Nathan tahu, selama ini kak Lea sering lakuin ini kalau kak Nathan lagi tidur"

Nathan cukup terkejut mendengarnya namun Nathan tidak marah, hanya saja tindakan Lea sudah di luar batas walaupun perempuan itu adalah istrinya. Semua ini bukan kesalahan Lea, Lea hanya ingin memiliki apa yang seharusnya ia miliki, memperbaiki yang seharusnya diperbaiki dari pernikahan yang dari awal tidak baik ini.

"Ayyara cemburu, gak suka, sakit hati tapi kak Lea istri kak Nathan, kakak kandung Ayyara. Ayyara mau kak Lea bahagia sama kak Nathan tapi kak Nathan kebahagiaan Ayyara juga. Kasih tau Ayyara, Ayyara harus apa?"

Nathan membawah gadis itu kedekapannya, mengelus surai Ayyara yang menjuntai ke belakang.

"Pertahankan, yang harus kamu lakukan mempertahankan kebahagian kamu" ujar Nathan.

Ayyara mendongak untuk melihat Nathan "Kebahagiaan Ayyara adalah kak Nathan. Kak Nathan janji gak akan ninggalin Ayyara?"

"Kebahagiaan aku juga adalah kamu Ayyara, jadi mana mungkin aku ninggalin kamu"

"Ayyara takut" cicit Ayyara.

"Ada aku, semuanya akan baik-baik saja"

Ayyara hanya mengangguk kemudian membalas pelukan Nathan dan menggelamkan kepalanya di dada bidang Nathan yang terbungkus kaos.

AFFAIR (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang