Chapter 31

4.4K 111 12
                                    

Happy reading

Suara nada dering ponsel membangunkan Ayyara yang lagi enak-enaknya bobo cantik di atas ranjang. Dengan mata terpejam, gadis itu berusaha meraih ponselnya di atas nakas. Setelah berhasil mendapatnya, nada dering pertanda telepon itu malah berhenti. Ayyara berdecak dan menghempaskan ponselnya begitu saja.

Ayyara berniat melanjutkan tidurnya dan menarik selimut menutupi hingga dada. Suara notifikasi beberapa kali terdengar membuat Ayyara kembali mengambil ponselnya dengan sedikit kesal. Yang pertama yang ia lihat adalah jam yang menunjukkan pukul 07.43 malam. Ternyata lama juga ia tertidur dan itu berarti kakaknya dan Nathan sudah berangkat ke jepang.

Inilah alasan Ayyara memilih tidur, yaitu untuk menghindari mereka. Rasanya akan lebih sakit jika melihat mereka pergi. Notifikasi kembali muncul, Ayyara segera melihatnya.

Kak Nathan
Kenapa telepon aku gk di angkat sayang?
Kamu masih tidur ya?
Yaudah deh ga papa
Aku udah di pesawat lohh
Kamu gak lihat aku pergi padahal aku pengin meluk kamu dulu
Tapi gak papa, aku ngerti kenapa kamu gak mau temuin aku
Jaga diri baik-baik ya sayang
Jangan nakal
Jangan deket dekat cowok lain
Aku akan pulang secepatnya.
I Love Y♥

Ayyara tersenyum membaca pesan dari Nathan. Lelaki itu makin lama makin romantis saja. Bagaimana Ayyara tidak baper jika Nathan yang terkenal dingin dan kaku menjadi manis seperti ini. Jangan lupa emoji love yang membuat Ayyara terkikk geli. Jari-jari Ayyara bergerak membalas pesan Nathan.

Ayyara
Maaf Ayyara gak lihat kak Nathan pergi.
Kak Nathan juga jaga diri baik baik ya
Kak Lea nya juga jangan lupa di jagain, nanti ada yang ambil hahah

Kemudian gadis itu mematikan ponselnya dan Men-charger nya lebih dulu sebelum turun untuk makan malam dengan keadaan yang berantakan bahkan gadis itu tidak cuci muka. Ini juga salah satu kebiasaan Ayyara jika di rumah. Tidak memikirkan penampilannya. Di anak tangga gadis itu mengguncir asal rambutnya, ini lebih baik dari pada ia biarkan begitu saja. Setidaknya ia tetap cantik di mata mama dan papahnya. Itu lah yang ada di pikiran gadis cantik itu.

Namun langkahnya tiba-tiba berhenti kala tak sengaja mendengar percakapan kedua orang taunya yang tengah berada di ruang keluarga.

"Mama seneng deh lihat Lea sama Nathan. Mereka kelihatan bahagia banget. Nathan juga kayaknya sayang banget sama Lea. Papah lihat kan tadi Nathan bantuin bawah barang-barang Lea?"

"Itu kan wajar mah. Dia suami Lea jadi sudah seharusnya Nathan lakuin itu ke istrinya"

"Iya mama tau tapi mama baper aja lihatnya. Mama berharap mereka selalu sama sampai tua dan di jauhin dengan orang ketiga. Jaman sekarang marak banget yang namanya orang ketiga. Mama jadi takut itu terjadi di hubungan Lea dan Nathan"

"Mama gak perlu takut. Nathan anak baik dan Lea gak mungkin lakuin itu. Kamu tau anak kamu itu sifatnya gimana"

Arun membenarkan dengan menganggukan kepalanya "Iya papah benar, mereka gak mungkin khianati pernikahan mereka. Mama akan menjadi orang yang paling marah dan kecewa jika mereka lakuin hal yang tidak pantas itu"

Mama akan menjadi orang yang paling marah dan kecewa jika mereka lakuin hal yang tidak pantas itu.

Kalimat itu terngiang-ngiang di kepala Ayyara. Gadis itu termenung memikirkan jika hubungan gelapnya dengan Nathan terbongkar. Mamanya, orang yang paling ia sayang akan sangat kecewa padanya dan juga Nathan. Ayyara tak sanggup di benci oleh mereka, orang yang selama ini merawatnya dan memberinya kasih sayang.

AFFAIR (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang