Chapter 5

9.8K 206 3
                                    

Happy reading


Ayyara berjalan menuju meja Lintang. Gadis itu memutar posisi kursi yang berada di depan meja Lintang agar menghadap ke meja sahabatnya itu, lalu menduduki dirinya. Menopang dagunya di atas meja.

Lintang yang sedang memainkan ponselnya menatap Ayyara sekilas.

"Napa lo?" pandangannya kembali fokus pada benda pipih di genggamannya.

"Hari ini gua nginep di rumah lo ya"

"What? No! No! Pintu rumah gua tertutup buat lo" tolak Lintang tanpa pikir panjang. Lintang tidak ingin berurusan lagi dengan mama Ayyara. Sudah cukup masalah kemarin, mereka bertiga di omeli habis-habisan oleh Arun.

"Jahat amat sama temen sendiri, ayolah kali ini aja" mohon Ayyara.

"Lagian kenapa sih lo mau nginap di rumah gue? Rumah lo di jual?"

"Enggak, tapi gua males aja di rumah" lebih tepatnya menghindari seseorang.

"Lo gak ingat apa kata nyokap lo kemarin? Jangan keluar malam lagi. Itu berarti lo gak akan di biarin nginap di rumah gue" ujar Lintang penuh penekanan.

"Gua gak akan kemana-mana, cuma di rumah lo doang"

"Lagi bahas apaan sih" Zela datang dan duduk di samping Lintang.

"Tuh sahabat lo, mau bikin masalah lagi. Ay mau nginap di rumah gua, Bisa kena semprot tante Arun lagi gua" kata Lintang.

"Kita baru aja di omelin kemarin masa harus di omelin lagi sih. Untuk beberapa hari ke depan lo turutin aja kemauan nyokap lo, jangan bikin masalah apapun biar tante Arun percaya lagi sama lo" ucap Zela.

Ayyara mendengus, tidak ada yang membelanya. Jika sudah begini, bagaimana caranya menghindari kakak iparnya itu? Ia harus memikirkan cara lain agar tidak bertemu Nathan.

Entah kenapa firasatnya mengatakan jika nanti kakak iparnya itu akan berada di rumah. Ayyara masih kesal dengan cowok itu, berani sekali membandingkannya dengan Lea padahal cowok itu hanya orang baru di keluarganya. Parahnya lagi memuji-muji kakaknya di depannya. Pokoknya ia tidak suka.

*****

Lembar demi lembar terlewatkan, membaca setiap kata agar menuju lembaran selanjutnya. Membaca, adalah salah satu hobi Ayyara. Membaca buku pelajaran? Tentu tidak. Tetapi Ayyara hanya akan membaca novel atau puisi.

Seperti sekarang ini, gadis itu tengah fokus membaca salah satu novel koleksinya. Novel bergendre romantis itu baru saja ia beli kemarin, untuk menemainya di rumah yang sangat membosankan ini akibat tak bisa kemana-mana.

Kebiasaan Ayyara ketika sedang membaca novel atau puisi, mengunci rapat kamarnya agar tidak ada yang mengganggunya meskipun cara itu tidak efektif. Seperti sekarang, pintu gadis itu di ketuk seseorang dari luar dan hal itu membuat Ayyara terganggu dengan suara ketukan itu. Ayolah, jangan membuatnya kesal, novel yang ia baca sebentar lagi akan tamat, tetapi ada saja yang menganggunya.

Terpaksa Ayyara menghentikan kegiatannya itu, berjalan menuju pintu untuk membuka pintu kamarnya.

Ceklek

"Kamu lagi ngapain?" tanya Arun, yang mengetuk pintu Ayyara adalah sang mama.

"Nih" Ayyara memperlihatkan buku di tangannya.

"Lagi baca novel" lanjutnya.

"Ohh lanjutnya nanti lagi. Makan dulu, udah waktunya makan malam" ucap Arun.

"Nanti aja lah ma, nanggung nih" ucap Ayyara memelas.

"Gak baik telat makan. ayok, Mama udah buatin makanan kesukaan kamu"

AFFAIR (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang