Happy reading
"Kenapa kita ke sini?""Ayyara pengin lihat bintang" Ayyara berucap seraya menduduki dirinya di bangku panjang yang tersedia di taman tersebut.
Taman yang meruapakan danau yang Ayyara singgahi bersama Reagan beberapa hari yang lalu. Saat malam hari danau itu terlihat sangat indah bak lukisan. Dan tempatnya sangat cocok untuk melihat bintang. Gadis itu tersenyum melihat betapa indahnya ciptaan tuhan satu ini.
"Kak Nathan tahu, selama kak Nathan di jepang, Ayyara jadi suka lihat bintang. Ayyara bisa cerita semua masalah yang Ayyara ke mereka"
"Bintang itu udah kayak teman Ayyara, walaupun mereka gak bisa membalas ucapan Ayyara tapi mereka gak pernah pergi kalo Ayyara lagi cerita. Kak Nathan pasti mikir Ayyara aneh kan?" Ayyara menatap Nathan yang duduk di sebelahnya.
Tatapan mereka bertemu. Nathan lalu tersenyum tipis dan menyelipkan rambut gadis itu yang berantakan akibat angin.
"Kamu itu seperti bintang. Cantik, bersinar, bercahaya, indah dan memukau"
Ayyara tertawa mendengar kalimat menggelikan itu. Nathan ikut tertawa membuat mimik wajah Ayyara seketika berubah sendu. Senyum itu, tawa itu mungkin akan ia rindukan suatu saat nanti.
"Oh iya, Ayyara kan pengin buka hadiah dari kak Nathan" ujar Ayyara dan mengambil satu paperbag di sebelahnya.
Paperbag pertama berisi kotak kecil berwarna hitam dan dan coklat keemasan di sisi kotak itu. Melihat kotaknya saja sudah membuat Ayyara terpukau dengan desain kotak itu. Simple namun elegan dan mewah.
Ayyara menatap Nathan yang sibuk memperhatikannya seraya mengusap kepalanya lembut. Setiap perlakuan Nathan selalu membuatnya tersipu dan senang. Ia sangat beruntung bisa di cintai oleh lelaki itu. Gadis itu lalu membuka kotak yang berada di tangannya.
Saat membukanya, Ayyara tak bisa menyembunyikan keterkejutannya melihat Liontin mahal di dalam kotak itu. Dengan ekspresi kaget sekaligus terpukau gadis itu menatap Nathan.
"Kamu suka?"
"Ini buat Ayyara?" Ayyara malah bertanya balik.
"Tentu sayang. Liontin itu buat kamu. Hanya ada satu di dunia dan itu khusus buat kamu"
Ayyara mengambil Liontin kalung itu. Sangat indah dan tentunya mewah karena bertabur berlian. Tapi ada satu yang membuat Ayyara bingung yaitu, bandul kalung tersebut yang tidak ia mengerti maksudnya. Gadis itu menyentuhnya.
"Maksud bandulnya apa?"
"Gabungan inisial nama kita. Aku berharap kita akan terus bersama seperti inisial nama kita yang selalu bersama di Liontin itu"
Ayyara tersenyum, senyum yang sulit untuk di artikan. Mendengar harapan Nathan membuat dada Ayyara sesak. Harapan yang terdengar sederhana itu nyatanya sangat sulit terjadi di hubungan mereka.
"Kenapa sayang, kamu gak suka?" tanya Nathan melihat perubahan mimik wajah Ayyara yang menjadi suram.
"Suka, Ayyara suka banget. Tapi, harganya pasti mahal banget"
"Beli Liontin itu gak akan buat aku miskin"
Ayyara berdecak mendengarnya "Iya Ayyara tau, tapi kan uangnya sayang. Kak Nathan bisa beli yang biasa aja. Banyak tuh di mall harganya lebih murah dan kualitasnya gak kalah bagus"
Nathan tertawa, tangannya terangkat mengelus kepala Ayyara "Gak ada yang sayang kalo itu buat kamu. Nyawa aku aja aku siap taruhin demi kamu"
Ayyara mencibikkan bibirnya, sifat sombong Nathan sepertinya akan selalu melekat dalam diri lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR (On Going)
Romance[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Cinta memang buta dan takdir tidak ada yang tahu. Seperti Novella Ayyara Khanzatama, gadis cantik nan mungil di butakan dengan cintanya. Ayyara tidak pernah tahu bahwa takdirnya serumit ini, mencintai seseorang yang be...