48. Panti asuhan

12.3K 727 49
                                    

Jangan lupa 💜💜💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa 💜💜💜

Share cerita ini ke teman, sahabat, sepupu, pacar kalian 🤗

Di harap bijak dalam membaca cerita ini, jangan membawa cerita, tokoh lain ke cerita ARION ini 🙏🏻

Mampir ke instagram aku
wp.yas_

🌱 Happy reading 🌱

Pagi ini di panti asuhan kasih ibu sedang ramai oleh beberapa kelompok siswa-siswi dari SMA Lentera Bangsa yang sedang membagi-bagikan nasi kotak.

Anak-anak terlihat sangat senang dengan kehadiran mereka dan sangat antusias mengambil makanan itu satu-persatu.

"Semoga suka ya," ujar Dira dengan senyuman manisnya.

"Makasih kakak cantik," kata gadis kecil dengan rambut di kuncir kuda.

"Sama-sama cantik."

Siswa-siswi yang mengunjungi panti asuhan kasih ibu ada lima kelompok, kelompok yang lainnya ke panti asuhan yang ada di Jakarta ini karena tidak semua panti asuhan mereka kunjungi.

Seorang anak kecil sekitar umur dua tahunan menangis meraung-raung karena tadi terjatuh saat berlarian mengejar kakaknya. Mendengar tangisan anak kecil, semua menoleh ke arah anak-anak laki-laki yang tersungkur di tanah. Anak kecil itu di tatap seperti itu oleh mereka semua, ia semakin mengencangkan tangisannya.

Dira yang melihat itu tak tega kepada anak kecil tersebut. Ia langsung menghampiri anak kecil itu dan langsung menggendongnya.

"Cup... Cup... Cup... Sayang, jangan nangis. Mana yang luka, hm? Biar kakak obatin," Dira menenangkan balita tersebut.

Tangisan balita itu sudah mereda, tapi masih dengan terdengar sesegukan. Mungkin karena ia syok saat jatuh dan ditatap seperti itu.

Balita tersebut mentap Dira yang menatapnya balik dengan senyuman.

"Ada yang sakit?" tanya Dira mengusap sisa-sisa air matanya.

"Ndak, uman cakit ikit," jawab balita itu
(Nggak, cuma sakit sedikit)
membuat Dira merasa gemas.

Perlakuan Dira tak henti-hentinya beralih dari tatapan siswa-siswi Lentera Bangsa. Dira mendengar beberapa pujian dari mereka.

Arion sedari tadi menahan senyumnya saat melihat Dira yang menurutnya sudah cocok menjadi seorang ibu. Selain baik, pintar, sopan, dan ramah. Dira juga penyang, dan itu sukses membuat Arion ingin cepat-cepat ada Arion junior.

ARION [END] |REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang