56. Kejadian sebenarnya

23.9K 911 92
                                    

"Beruntung banget bisa di kelilingi orang-orang baik seperti kalian. Love you all"
Anindira Adaya

Holaaaa selamat malam semuanya 👐🏻🌃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Holaaaa selamat malam semuanya 👐🏻🌃

Jangan lupa bintang nya ⭐⭐⭐

Spam komen!!!!

Guys menurut kalian cerita ini gimana?

***

🌻 Happy reading 🌻


"AYO CEPETAN, NDRO!"

"SABAR ANJING, MAKANYA GAK USAH SOK KENAL TADI! JADI GINI KAN!"

"HADUH, MAMA GENTA TAKUT!"

Bugh

"Lo pikir lo doang? Gue juga bangsat!" Andro memukul bahu Genta, sambil terus mengayuh sepedanya.

Mereka berdua sedang di kejar Tante Nunung. Masih ingat kalian dengan Tante Nunung? Orang yang pernah dibicarakan anak-anak inti Aodra.
Ya, Tante-tante yang suka berada di lampu merah itu.

"Sayang! Tunggu aku!" teriak Tante Nunung sambil terus mengejar Genta dan Andro. Dengan pakaian yang berantakan, dan jangan lupakan make up yang setebal kue lapis.

"Tunggu aku!"

"Ayo, Ndro! Terus gayuh sepedanya. Si Nunung udah mulai deket."

"Lo berat, anjing!" balas Andro.

Tadi mereka berdua baru keluar Alfamart dekat dengan basecamp. Karena anak-anak Aodra sedang berkumpul di basecamp siang ini. Sudah lama juga mereka tidak berkumpul, karena kesibukan masing-masing. Dan sebentar lagi akan dihadapi dengan ujian untuk kelas XII.

Andro yang tadi ingin memesan makanan lewat online, tapi terhenti karena usul dari Genta yang menyuruhnya membeli cemilan dan beberapa makanan berat saja di Alfamart. Andro ayo-ayo saja, Andro yang akan menaiki motornya terhenti juga dengan perkataan Genta tadi, yang membuatnya berucap istifar dengan kelakuan Genta.

"Ke Alfamart nya naik sepeda aja. Berangkatnya lo yang bocengin. Pulangnya gue, biar adil."

Seperti itulah perkataan Genta tadi, tapi lihat lah sekarang... Sudah di kejar Tante-tante girang dan sekarang Andro yang membonceng pulang.

ARION [END] |REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang