36. Malam api unggun

18.5K 959 37
                                    

"Kalau mau pinter, harus belajar. Ya, walaupun itu susah, tapi jangan nyerah dulu harus berusaha lebih giat lagi. Apalagi orang kayak kita-kita ini masih muda, jadi jangan gampang nyerah buat gapai impian kita"

Anindira Adya

🌻🌻🌻

(♡ω♡ ) ~♪ Happy reading (♡ω♡ ) ~♪

"Malam ini aku tidur sama kamu aja ya , Ra" pinta Rion yang sedang tiduran di paha Dira, menghadap ke perut perempuan itu.

Rion dan Dira sedang berada di kamar yang di tempati tidur tadi.
Kalian bertanya, di mana ke tujuh sahabat Rion? Mereka di usir oleh sang ketua dari kamar nya. Karena sang ketua ingin bermanja-manja istrinya.

"Gak bisa lah, Ar. Kan aku udah tidur sama temen-temen aku," sahut Dira mengusap kepala Rion.

Rion menatap Dira yang berada di atasnya. "Tapi, aku pingin sama kamu Ra," Rion merengek.

Dira menghela nafas panjang dan berpikir sejenak. "Kalau kita tidur berdua, terus temen-temen kita tidur di mana?"

"Nanti aku tanya kepala sekolah di sini masih ada kamar kosong gak, kalau ada kita tidur di sana," sahut Rion.

"Hm, iya deh terserah kamu aja."

"Kamu jangan marah, Ra."

"Nggak, siapa yang marah? Aku gak marah."

"Udah tidur aja kamu, katanya masih ngantuk," ujar Dira yang masih setia mengusap kepala Rion.

"Ngantuk nya hilang gara-gara ada bidadari cantik yang dateng," sahut Rion dengan gombalan.

"Gembel," kata Dira. Padahal pipi nya sudah memerah seperti kepiting rebus.

"Pipi kamu gak bisa bohong sayang," ujar Rion.

"Iihh, Rion!"

Rion terkekeh dan bangun dari tidur di paha Dira, kemudian ia duduk di samping Dira. Menatap Dira dengan intens.

Dira yang ditatap seperti itu oleh Rion menaikan alisnya. "Kenapa?"

Rion menggeleng, "cerita-cerita aja yuk Ra, aku udah gak ngantuk."

"Ternyata kamu suka ghibah ya," ujar Dira.

"Gak kok Ra, paling cuman ngomong-ngomongin orang," sahut Rion dan di balas geplakan dari Dira.

Plak

"Sama aja," Rion hanya terkekeh.

"Kamu waktu masuk SMA emang udah pingin jadi osis atau di suruh?" tanya Rion.

"Aku di suruh sama Bu Melan, waktu aku ngembalin buku sama Thalia di perpus ketemu lah sama Bu Melan. Tiba-tiba Bu Melan nyuruh aku jadi ketua osis, karena menurut dia aku pinter, baik, taat," jelas Dira.

"Kan emang, sayang. Kamu itu udah paket lengkap. Udah cantik, baik, pinter lengkap deh pokoknya," kata Rion.

"Hehehe, thank you my husband," dengan keberanian Dira mengecup pipi Rion.

ARION [END] |REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang