6. Pindahan

45.1K 2K 34
                                    

"Terkadang pandangan orang mengenai anak nakal, pembuat onar di sekolah dan urakan, mereka berfikir anak ini bodoh dan nggak punya masa depan. Itu tergantung mereka mau berubah apa nggak nya, kembali ke diri masing-masing."

— Arion Rafealo
   

INTI AODRA 🏴‍☠️🔥

– ARION RAFEALO
GERALIO BRAMASTA
– DARREN FARELLINO
– GENTA GEANO PUTRA
– I GEDE ASKA MAHARAJA
ZERGIO FERNANDEZ
REYGA GANENDRA
NEANDRO MELINO

•••

– ANINDIRA ADYA
– THALIA PUTRI DEALOVA
GINNY ZEMORA
– SENJA RENJANI
ANGELIA GRASLLYN

🕊️🕊️🕊️

    Kicauan burung tak membuat sepasang pasutri yang sedang tidur berpelukan itu terusik, matahari sudah memunculkan diri. Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 bahkan sedari tadi suara alarm pun tidak membuat mereka terusik.

Tok

Tok

Tok

Dari luar kamar terdengar suara ketukan pintu, Dira yang mulai terusik pun terbangun dan menatap langit-langit kamarnya. Menoleh ke samping menatap Arion yang masih memejamkan mata dengan tangan yang memeluk perut Dira. Arion terlihat lebih tampan dari jarak yang sangat dekat ini, hidung mancung, bibir tipis, alis tebal dan rahang kokohnya. Membuat pesona Arion bertambah.

"Anin!"

"Iya, sebentar ma," kata Dira kemudian bangun dan menjepit rambutnya dengan asal. Membuka pintu dan terlihat sang ibu yang sudah rapi dengan pakaian santai.

"Mandi dulu habis itu turun ke bawah buat sarapan sama Arion juga. Hari ini kalian pindah ke rumah mama mertua kamu." Hari ini memang rencana Arion untuk segera pindah ke rumah orang tua Arion. Semalam Arion sudah membicarakan ini pada Ranti, dan juga Laskar. Hanya Dira yang belum tau hal ini.

"Pindah? Harus banget hari ini, ma? Kok Arion nggak ngomong dulu sama, Anin?" tanya Dira dengan wajah terkejut.

"Kemaren setelah mama bantu kamu ganti baju, Arion mau ngomongin hal ini. Tapi kamu keburu tidur, jadi Arion cuman ngomong sama mama. Niatnya mau ngomongin hal ini sama kamu, tapikan kamu udah masuk ke alam mimpi."

"Yaudah cepetan gih siap-siap keburu siang nanti," ujar mama Ranti yang akan kembali ke dapur.

"Ih, mama nggak sedih mau Dira tinggal?" celetuk Dira menatap Ranti dengan tatapan sedikit berkaca-kaca.

"Siapa yang nggak sedih sekarang anaknya udah menjadi milik orang lain, terlebih anak yang paling manja dan cengeng. Kita kan masih bisa telponan atau kamu main ke sini, rumah ini selalu terbuka buat kamu, Anin. Karena di mata mama, anak-anak mama masih terlihat seperti anak kecil," ucap Ranti sambil mengusap kepala Dira dengan sayang.

---

"Baju-bajunya udah di masukin koper semua? Atau barang-barang penting yang lain?" tanya Arion menatap Dira dari pantulan cermin.

"Udah," jawab Dira sambil memoleskan lipstik.

Arion yang merasa aneh dengan jawaban singkat dari Dira pun menatap istrinya itu intens. Setelah sarapan tadi mereka kembali ke kamar karena Dira akan mengemasi pakaian dan juga beberapa barang yang diperlukan.

ARION [END] |REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang