35. Luna Sagita

19.1K 876 24
                                    

♡(> ਊ <)♡ Jangan lupa vote dan komen sebanyak banyak nya ♡(> ਊ <)♡

💜💜💜

(♡ω♡ ) ~♪ Happy reading (♡ω♡ ) ~♪

"Kalo tau bakalan begini mending gue sama Dira gak usah ikut," gerutu Rion.

"Kenapa lo bos?" tanya Darren menepuk pundak Rion.

"Kepo," jawab nya singkat.

Darren mengelus dada nya sabar, harus sabar menghadapi Rion. "Sabar Ren, orang sabar bakalan kaya raya," ujar nya.

"Sabar aja gak meyakinkan kalo bisa kaya, orang yang kaya raya sekarang itu dulu nya kerja keras," kata Gio.

"Diem, berisik tau gak?" ujar Rion.

Sekarang anak inti Aodra sedang berada di kamar, karena mereka berdelapan tidur di satu ruangan dan ada dua kasur yang cukup besar, jadi dua kasur di tempati oleh empat orang, karena mereka ada delapan.

"Kayak nya lo gak nyenyak ya tidurnya?" tanya Geral duduk di samping Rion.

"Gimana mau nyenyak tidurnya, kan biasanya ada yang di peluk, eh sekarang gak ada karena beda kamar," bukan Rion yang menyahut melainkan Darren.

"Hahahaha ngakak banget gue, kasian liat komuk lo Ar, kayak anak kecil yang bingung nyari ibunya kemana," ujar Genta yang membawa ciki-ciki ditangannya.

Rion merebahkan diri nya di kasur empuk itu, berusaha memejamkan matanya. Jam menunjukkan pukul 6 pagi, bisanya Rion jam segini belum bangun. Tapi, ini dirinya tidak bisa tidur karena tidak ada Dira. Biasanya ia selalu tidur akan memeluk Dira. Rasanya Rion ingin memanggil Dira untuk menindurkan nya.

"Panggil Dira aja sana, kasian tuh muka nya uring-uringan," ujar Gio.

"WhatsApp aja Ren, kasian juga si bos," imbuh Genta.

Darren mengangguk, langsung saja ia membuka aplikasi WhatsApp dan mencari nama Dira disana. Setelah menemukan nya, Darren langsung mengetikan pesan.

Dira

P

Ra, lo sekarang bisa ke kamar anak inti Aodra?

Iya, kenapa Ren?

Si bos uring-uringan gak bisa tidur

Mending lo langsung kesini aja

Oke, gue kesana sekarang

*****

"Gimana?" tanya Gio.

"Dira bentar lagi kesini," jawab Darren.

Beberapa menit kemudian...

Tok... Tok... Tok...

"Mungkin itu Dira," ujar Genta.

"Masuk, pintu nya gak di kunci," teriak Genta.

ARION [END] |REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang