ARION [END] |REVISI

11. Berani menyentuh wanita ku siap siap lah kau akan mati - Arion Rafealo

"Pesan gue kalo kalian merasa dunia gak adil karena ngasih kalian keluarga yang, maaf, banyak masalahnya. Suatu hari kita usahakan untuk membangun keluarga kecil penuh  kebahagiaan dan keharmonisan itu untuk anak-anak kita di masa depan."

– Zergio Fernandes

Inti Ravigors 🏴‍☠️

- Arion Rafealo
- Geralio Bramasta
- Darren Farelino
- Genta Geano Putra
- I Gede Aska Maharaja
- Zergio Fernandes
- Reyga Ganendra
- Neandro Melino

---

Girls

- Anindira Adya
- Thalia Putri Dealova
- Ginny Zemora
- Senja Renjani
- Angelia Grasllyn

---

Hey sebelum membaca alangkah baiknya vote terlebih dahulu 😻😻

Jangan lupa komentar di setiap paragraf nya?

📖📖📖

Happy reading

📖📖📖

Terlihat seorang gadis berdiri di bawah teriknya sinar matahari. Gadis yang masih mengenakan seragam sekolah lengkap, sedari tadi ia mengusap pelipisnya yang di penuhi keringat. Ini masih jam 13.00, seharusnya bel pulang jam 15.30 namun karena hari ini semua guru akan menghadiri acara pernikahan salah satu guru jadi semua murid di pulangkan lebih awal.

Sudah dari lima menit ia menunggu seseorang yang tak kunjung datang menjemputnya, berdiri di halte dekat sekolah. Bahkan sekolah sudah terlihat sudah sepi.

"Arion bolos kemana sih? Apa ke warung Mang Wawan?" monolog Dira. Ia sudah menghubungi Arion lebih dari lima kali, namun ponsel cowok itu tak aktif.

"Udah tau bentar lagi mau lulus, ketinggalan materi nanti waktu ujian gak bisa jawab. Emang sikap membolos udah melekat di jiwa nya," dumel Dira dengan bibir yang tak berhenti mengumpati suaminya.

Hingga terdengar suara motor dari kejauhan menuju ke arahnya. Dira pikir itu Arion, ia akan mengomeli cowok itu yang sudah membuat Dira menunggu lama. Namun saat motor tersebut mulai mendekat, gadis berambut sedikit kecoklatan itu mengerutkan keningnya. Itu bukan Arion, motor Arion berwarna hitam bercampur biru sementara motor di depannya ini full hitam.

Cowok tak di kenal itu memberhentikan motor nya tepat di depan Dira dan membuka helm yang digunakan. Menyegarkan rambut hitam nya ke belakang, siapapun yang melihatnya pasti langsung akan terpesona. Tapi tidak dengan Dira, gadis itu malah menatap aneh cowok tak di kenal ini.

"Sendirian?" tanya cowok itu yang masih duduk di atas kuda besinya.

"Berdua," jawab Dira dengan cuek.

"Tapi gue liat lo sendiri."

"Ya kalo udah tau gue sendirian kenapa lo nanya? Basa-basi lo terlalu basi."

"Buset, cantik-cantik mulutnya tajam juga."

"Thanks atas pujiannya, gue emang cantik."