5.Wedding day

44.2K 2.2K 32
                                    


"Diem, ini demi kebaikan lo. Hari pertama jadi istri kaki nya udah lebam gitu, orang-orang mikir gue KDRT."

— Arion Rafealo

"Cowok kaku tapi peka dan langsung bertindak tanpa basa-basi, gue suka."

— Anindira Adya

🌷🌷🌷


Sebelum membaca mari kita alangkah baiknya memberi bintang 🌟🌟🌟 di pojok kiri bawah

Komentar di setiap paragraf juga bisa!! Malah author makin semangat ☺️☺️

☁️☁️☁️

   Hari yang ditunggu oleh para orangtuanya, seminggu sudah berlalu tepat hari ini pernikahan Arion dan Dira. Pernikahan mereka memang tidak diadakan secara meriah, yang di undang hanya tetangga, kerabat, saudara, dan rekan-rekan kerja Arvin dan Ranti.Teman-teman arisan Nessa pun ia undang, acara diadakan dikediaman Dira, terlihat seorang lelaki yang memakai tuxedo hitam, begitu tampan. Beberapa pujian terdengar, sadari tadi laki-laki tersebut tidak berhenti menghembuskan nafas, jujur saja ia sangat gugup

"Santai aja muka nya, jangan tegang gitu." Arvin menepuk bahu putra sulungnya, Arion tersenyum tipis menanggapi ujaran sang ayah.

"Ijab qobul nya sebentar lagi mulai, gugup boleh tapi jangan sampai salah pengucapan kata."

"Iya, ayah."

Lain halnya di ruangan yang bernuansa biru muda, terdapat boneka yang berjejer, dan photochard yang bergantungan di dinding. Seorang gadis cantik memandang dirinya di depan cermin, selain ia terpesona dengan riasan di wajahnya. Pikirannya berputar beberapa menit lagi ia akan sah menjadi seorang istri. Tugas dan kewajibannya akan bertambah, ia bertanya-tanya pada diri sendiri, apakah ia bisa menjalani kehidupan baru ini? Apakah ia mampu? Banyak sekali pertanyaan yang terlintas di kepala.

"Sekarang udah nggak sebebas dulu, walaupun perkataan Arion tempo hari dia bilang nggak akan ngekang gue, tapi sekarang rasanya beda," ucap Dira dengan nada lirih, matanya mulai berkaca-kaca. Jujur saja ia belum siap menerima ini semuanya, namun ini lah permintaan dari almarhum papa nya. Mungkin ini sudah garis takdir Arion dan Dira agar mereka menjadi satu.

Terdengar suara seorang laki laki di bawah sana yang mengucapkan ijab qobul.

"SAYA TERIMA NIKAHNYA DAN KAWINNYA ANINDIRA ADYA BINTI ALMARHUM FIRMANSYAH DENGAN MASKAWIN TERSEBUT, TUNAI." ucap Arion dengan tegas dan lantang.

"Bagaimana para saksi, sah?" ucap pak penghulu.

"SAH."

"Alhamdulillah."

Papa, Anin berhasil menepati permintaan yang papa inginkan. Dari sana papa lihat kan permintaan yang papa tunggu-tunggu. Doain Anin agar pernikahan ini berjalan dengan lancar dan dijauhkan dari segala bahaya. Papa mungkin ini yang terbaik untuk, Anin. Jangan lupa nanti malam datang ke mimpi Anin, pa. Anin rindu papa. Batin Dira yang sudah tak kuasa menahan air mata.

Bunyi pintu kamar terdengar, dengan segera ia mengambil tissue.

"Anin," panggil Ranti. Di belakangnya ada Nessa, Laskar, dan juga Keeyara.

"Selamat ya, sekarang anak mama yang manja ini sudah menjadi milik orang lain. Mama ucapkan yang terbaik untuk pernikahan mu ini." Ranti mengusap kepala Dira, matanya berkaca-kaca.

ARION [END] |REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang