18. Dira sakit

27.1K 1.1K 24
                                    

Happy reading guys 💘💘💘

Syasya dan orang tuanya sudah pulang sekitar 30 menit yang lalu. Dira sedang berada di dalam kamar mandi, dia menatap dirinya di pantulan kaca. Wajah yang sedikit sembab dan bibir agak pucat, saat dirinya sedang asik melamun, dia mendengar pintu kamar terbuka. Dira pun langsung mencuci mukanya.

"Ra, kamu lagi ada di dalem?" Rion mengetok pintu kamar mandi.

"Iya, kamu tidur duluan aja," sahut Dira menetralkan suaranya supaya Rion tidak mendengar kalau dirinya habis menangis.

"Yaudah, cepetan udah malem ini, langsung tidur jangan main hp lagi," ujar Rion.

Dira tidak menyahut, dia membasuh wajah nya lagi dan langsung keluar. Terlihat Rion yang sedang melamun menatap langit-langit kamar, Dira tidak memperdulikannya dan langsung memakai scinkcare malam nya. Setelah selesai memakai scinkcare, Dira langsung menuju kasur dan berbaring di samping Rion dengan membelakangi cowok itu.

Rion yang melihat Dira membelakangi nya, memeluk Dira dari belakang. "Marah?" tanya nya.

Dira hanya diam saja, dia saat ini sedang mati-matian menahan suara tangisannya agar tidak di dengar oleh Rion. Dira hanya menggeleng sebagai jawaban.

Rion menghela nafas, "gak usah bohong Ra, aku tau kamu nangis gara-gara tadi." ujar Rion.

Dira masih diam. Karena Rion sudah tidak kuat menahan emosinya dia langsung membalikkan tubuhnya Dira. Mata nya terbelalak melihat istrinya menangis, dia langsung duduk menatap Dira yang kini menatap nya lirih.

"Loh, kok nangis?"

"Hiks, hiks, hiks dasar gak peka," tukas Dira.

Rion langsung menarik Dira untuk duduk dan langsung membawa istri nya kedalam pelukannya.

"Cup, cup ,cup. Dira nya Rion gak boleh nangis, nanti Rion juga ikut sedih," Rion berusaha menghibur Dira, bukannya tangisannya mereda Dira malah semakin menangis.

"Eh, eh, kok malah nangis lagi, iya-iya kalau kata-kata aku salah, aku minta maaf," Rion mengeratkan pelukannya Dira menyembunyikan wajah nya di dada bidang Rion yang hanya memakai kaos putih oblong. Karena setiap Rion tidur dia selalu memakai kaos oblong.

Berada di pelukan Rion terasa sangat nyaman, sampai-sampai Dira tidak sadar kalau dia sudah tertidur.

Rion yang mendengar dengkuran halus, menoleh ke bawah menatap istrinya. "Ck, gemes banget pingin cepet-cepet," Rion berdecak sambil terkekeh saat di ingin melanjutkan ucapannya.

Dia membaringkan tubuh Dira di sampingnya dan mengecup kedua mata istrinya itu yang masih terlihat bekas-bekas air mata. Dan terkahir dia mengecup kening Dira cukup lama.

"Aku gak pernah cinta sama Syasya Ra, kalau kamu tau kebenaran aku, kamu pasti bakalan gak percaya," ujar nya menatap Dira lirih. "Tiga tahun gak lama." Dan dia langsung merebahkan diri nya di samping Dira dan memeluk Dira. Sudah menjadi candu bagi Rion, dia selalu memeluk Dira saat tidur.

*****

Dira terbangun merasakan sinar matahari menerpa wajahnya, dia menoleh kesamping mendapati Rion yang tengah memeluknya. Dira berusaha melepaskan pelukannya dan membuat Rion terbangun.

"Morning," sapa Rion dengan suara serak nya.

Dira hanya menanggapi dengan senyuman tipis.

"Lepas dulu Ar, aku mau cuci muka," ujar Dira supaya Rion melepaskan pelukannya.

Rion pun melepaskan pelukannya dan menatap Dira yang sudah pergi ke kamar mandi. Ada yang aneh dengan Dira, pikirnya.

Selesai mencuci muka, Dira kembali ke kasur. Kepalanya sakit dan bibirnya sedikit pucat.

ARION [END] |REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang