2. Hadiah

45.3K 2.3K 10
                                    

"Semakin terus kita menghindari seseorang semakin sering kita  bertemu."

Anindira Adya

Selamat membaca 👐🏻👐🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca 👐🏻👐🏻

Jangan lupa vote dan komentar di setiap paragraf

🌷🌷🌷

  Makan malam berlangsung di rumah minimalis berlantai dua itu, terlihat dua anak dan sang ibu. Di meja makan hanya ada suara dentingan sendok saja, tidak baik berbicara saat makan. Itulah yang di katakan sang ibu pada anak laki-laki dan perempuan nya.

Ranti Dewi Maharani adalah seorang single parents suaminya meninggal 10 tahun yang lalu, Ranti bekerja di bakery miliknya. Menghidupi kedua anaknya, si sulung bernama Laskara Adipati yang sekarang sedang berkuliah salah satu universitas ternama dan mengelola perusahaan mendiang ayahnya dulu, sedangkan si bungsu Anindira Adya remaja SMA duduk di bangku kelas 12.

"Jadi gimana Nin? Tawaran mama kemarin apa kamu menerimanya?" tanya Ranti menatap Dira. Keluarganya memang memanggil Dira dengan sebutan Anin. Hanya orang terdekat saja.

"Anin bingung ma, Anin takut gimana kedepannya," sahut Dira lirih menatap mama nya yang tersenyum tipis.

Ranti mengusap surai anak bungsu nya, "semua keputusan ada di anak-anak. Itu kata almarhum papa dan sahabatnya, tapi mereka berharap kalian menerimanya, begitupun juga mama. Anin mau dengerin cerita mama nggak?" Dira mengangguk tersenyum. "Dulu setelah kita merencanakan perjodohan itu, papa seneng banget saking senengnya tuh sampai-sampai papa sedekah ke panti asuhan ngasih makanan gratis. Mama ingat banget dulu papa ngomong gini 'besok kalau Anin udah nikah, papa request banyak cucu dari Anin' karena saking senengnya. Dan mama tanya kenapa nggak bang laskar aja duluan yang nikah? Jawaban papa 'papa ingin Anin dulu yang menikah, papa gatau bisa selamanya apa nggak menjaga Anin begitupun dengan Laskar. Kalau dia duluan yang menikah nanti siapa yang menjaga Anin kalau papa sudah tidak ada?'.

Tak di sangka mata Dira berkaca-kaca, gadis itu langsung memeluk sang ibu. Laskar yang sedari tadi diam saja mendengarkan cerita mamanya ikut berpelukan.

"Papa tenang aja, Laskar bakal menjaga mama dan Anin. Doain kita dari surga ya, pa. Laskar rindu papa."

---

Setelah suasana haru di meja makan, sekarang Dira sudah berada di kamarnya. Duduk termenung di tepi ranjang sambil menatap foto dimana saat ia di gendong sang ayah yang saat itu ia masih berusia satu tahun. Dira mengusap foto tersebut, lagi-lagi air matanya jatuh.

"Kalau ini mamang keinginan terakhir papa sebelum pergi, Anin terima perjodohan itu, pa," kata Dira dengan terisak lirih tangan nya sedikit bergetar.

ARION [END] |REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang