aqila mulai menyadari nya setelah berkali-kali di tipu oleh orang terdekat nya, ia selalu di janjikan akan sesuatu yang indah, namun selalu di ingkari.
berkali-kali juga aqila memaafkan mereka yang berbohong, menyakiti perasaan nya, namun semua yang ia lakukan justru membuat nya semakin berfikir, Ia bertanya-tanya apakah dirinya lah yang terlalu gampang memaafkan, atau bahkan dirinya terlalu bodoh.
semakin di pikir, semakin di lupa, semakin sedih hati nya.
dengan semua alasan itu, seiring dengan tumbuh nya aqila menjadi remaja. Iya menjadi orang yang di kenal nakal, kejam, dan menakutkan di seluruh sekolah. tak hanya itu bahkan sahabat yang dulu menemani nya di saat iya terpuruk, juga tak luput dari tindakan kejam aqila.
semua nya bertanya-tanya, kenapa anak seluruh, dan sebaik aqila menjadi seorang yang sejahat dan menakutkan seperti ini.
semuanya sedih sekaligus benci dengan aqila yang sekarang, mereka lihat. aqila yang dulu memiliki banyak teman, sangat pintar, rajin dan penurut di kelas, telah berubah menjadi kebalikan dari semua itu.
_ _ _ _
" hello semua " aqila datang ke kelas dan menyapa dengan riang.
sambil berjalan menuju mejanya, aqila sekejap menghampiri Dinda, yang dulu merupakan sahabat dekat nya.
prak!!
suara meja di hentakan.Dinda, dan semua teman yang ada di kelas merasa kaget dengan suara yang berasal dari tempat Dinda.
dinda sontak memarahi aqila dengan suara kerasa "ada apa dengan mu, kau seperti orang yang berbeda, kau bukan sahabat yang dulu aku kenal"
" aku memang bukan orang yang kau kenal dulu, orang yang kau kenal telah mati 1 tahun lalu setelah lulus smp" aqila kembali menjawab dengan suara sedikit pelan sambil memalingkan tatapan dan kemudian langsung pergi keluar dari kelas.
"apa yang aku lakukan ini benar, membuat mereka membenci ku, ah sudah lah jangan Kebanyakan mikir, hahaha"
_ _ _ _
jam pulang sekolah
aqila seperti biasa pergi ke sebuah toko roti sepulang sekolah, untuk menemui kedua orang tuanya, yang Merupakan pemilik sekaligus pekerja di toko roti tersebut.
*cringg!
suara pintu toko terbuka" aqila kamu sudah pulang nak, sini makan dulu. kebetulan tadi ibu beli nasi padang, dan tadi nya ibu mau pulang dulu ke rumah, tapi kamu kesini'
"aku gak mau, aku makan roti saja"
aqila makan roti yang ada di toko dengan muka datar. namun si ibu yang melihat itu lantas memberi nya segelas air teh yang dingin, sambil menanyakan apa saja yang hari ini iya pelajari. bukanya menceritakan sesuatu, aqila justru hanya berkata "seperti biasa nya"
mendengar perkataan aqila, si ibu langsung paham apa yang terjadi di sekolah nya.tak beberapa lama kemudian si ayah terlihat baru kembali dari luar toko roti.
"aqila apa-apaan kamu, beberapa hari ini kamu telah berulah di sekolah lagi ya, kan sudah ayah bilang jangan pernah berulah lagi, kamu mau ayah berhentikan dari sekolah!!! " teriak si ayah sambil menunjuk anak nya.
tanpa mengatakan apapun aqila lantas meninggalkan kedua orang tuanya sambil berlari, tak tentu arah iya berlari hingga sampai lah aqila di sebuah tempat sepi dengan pepohonan yang rindang di Sekeliling nya.
di tempat sepi itu aqila berteriak, dan meluapkan semua rasa kesal dan masa lah nya.
"untuk apa kalian peduli sekarang!?, dulu kemana saja kalian saat aku kecil!?, kalian hanya sibuk bekerja-bekerja dan bekerja!?, bahkan kalian hanya mengetahui kelakuan buruk ku saja kan?, tapi. kalian sama sekali tidak mengetahui penderitaan ku, jika saja kalian tau pasti saat itu kalian sudah memeluk ku, dan bilang "tidak apa ibu dan ayah akan membuat anak itu tidak mengganggu mu lagi". kalian pasti akan memeluk ku. tapi!!!! jangan kan kalian menyadarinya kalian bahkan tak ada waktu untuk ku!!!!".
lewat semua kata kata yang telah aqila lontarkan, tersampaikan sudah semua yang selama ini membuat nya berubah. dan di akhiri lah dengan Teresa air mata yang mengalir deras tanpa suara.beberapa jam telah berlalu namun tanpa sadar aqila Ter tidur di bawah pohon, langit terlihat gelap yang sepertinya menjelang malam. menyadari akan hal itu aqila memutuskan kembali pulang ke rumah.
di tengah perjalanan seorang dari belakang memanggil nama aqila yang rupanya dinda.
dinda menanyakan keadaan aqila. yang sangat terlihat seperti orang yang habis menangis, dinda juga menawarkan untuk bercerita kepada dirinya jika ada masalah karena bagi dinda masih ada aqila yang dulu ia kenal pada aqila yang sekarang, dinda juga yakin aqila tidak akan mungkin berubah secepat itu.namun bukanya menyambut ajakan dinda dengan baik justru aqila malah membentak dinda dan dia bilang untuk jangan menemui nya lagi, atau berbicara pada nya, aqila bahkan menyuruh dinda untuk Menganggap dirinya bukan siapa-siapa bagi dinda.
tentu dinda yang mendengar hal itu merasa benar-benar sedih, aqila yang tak menghiraukan perasaan dinda yang terluka lantas meninggalkannya begitu saja dan melanjutkan perjalananya menuju rumah.
_ _ _
di perjalanan aqila terus memikirkan apa yang telah ia katakan kepada dinda, hingga tanpa iya sadari, iya menyebrang dengan keadaan jalan yang masih ramai dengan kendaraan lalu lalang.
*derr
"a.. apa, yang terjadi"
_ _ _
1 tahun kemudian
"hari ini tepat 1 tahun setelah kecelakaan mu, apa yang kau rasakan setelah bangun dari koma?"
"rasanya kepala ku sangat sakit, kaki ku sedikit kaku, tapi itu semua pasti normal untuk orang yang koma selama berbulan-bulan kan?, tapi kenapa mata ku tertutup kain seperti ini!?, apa yang terjadi dok!???"
"maaf, kedua mata mu mengalami kebutaan permanen karena di akibatkan cedera kepala yang sangat parah"
"apa!!!!!?, kenapa? "
terdengar sedih dokter memberi tau tentang kondisi mata aqila setelah kecelakaan yang di alami nya satu tahun yang lalu, kini aqila tak bisa melihat lagi dunia, ia merasa sangat terpukul dengan mengetahui kenyataan yang pahit tak bisa ia terima.
"dik kau tau, aku seperti melihat diriku yang 16 tahun lebih muda sekarang dalam diri mu. orang tua mu pernah bercerita bahwa kau adalah anak yang sangat mereka sayang, aku juga melihat mereka tak pernah pergi meninggalkan mu sendiri, mereka terus memaksa untuk menemani mu setiap waktu walaupun tidak di perbolehkan. mereka akan tetap menunggu mu di luar ruang perawatan. kau tau, dulu aku juga adalah seorang yang sangat jahat, aku tak perduli pada orang tua ku, aku membuat onar di sekolah, menjadi seperti seorang penjahat, padahal aku tau apa yang ku lakukan salah dan membuat semua nya sedih, bahkan satu-satunya sahabat ku benar-benar membenci ku saat itu. tapi aku tetap melakukan nya, karena merasa hidup seperti mempermainkan perasaan dan tidak adil terhadap ku saat itu. ya memang egois, namun di saat aku mulai menyadari hal itu. semuanya tidak berguna lagi. sudah terlambat. dik, tau lah. hidup memang tidak adil, tapi bukan berarti kau akan mengorbankan segala nya demi membuat hidup itu terasa adil, syukuri lah arti kehidupan mu saat ini sebelum kehidupan itu bena-benar tidak adil kepada mu. kau belum terlambat, hidup masih memberikan mu Keadilan, maka manfaatkan lah"
"tapi dokter!?"
tanpa sadar aqila ternyata baru terbangun dari mimpi, dan ia masih berada di bawah pohon tepat sepi saat itu.
" ternyata semua itu mimpi? "
karena mimpi itu akhirnya aqila sadar apa yang telah ia perbuat dan minta maaf pada semua nya. semenjak saat itu aqila mulai belajar bersyukur untuk semua yang ia miliki.
Tamat
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Menuju Dewasa
Short Story❝ topeng orang dewasa disebut 'pengalaman' ❞ - walter benjamin