7. || GIBRAN PRANATA CHANDRA

73 7 0
                                    

Gibran Pranata Chandra adalah nama lelaki yang sering di sebut dalam curhatan Prim kepada sang kakak, nama yang menurutnya nama paling favorit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gibran Pranata Chandra adalah nama lelaki yang sering di sebut dalam curhatan Prim kepada sang kakak, nama yang menurutnya nama paling favorit. bertemu dengan orang nya adalah sebuah candu paling menyenangkan. seringkali ia menagih temu ketika langit berubah menjadi gelap, ketika matanya sudah terlelap.

Di mata Prim, Gibran itu lelaki yang sebenarnya ada sisi manisnya, mungkin bagi mereka yang melihat Gibran dia sosok yang sangat amat cuek, dingin, jutek, sombong, apalagi susah untuk menggambar senyuman di bibirnya. Namun dirinya melihat sisi istimewa dalam diri laki-laki itu, selain peduli Gibran juga bisa bersikap manis jika sedang khawatir.

Sampai sana gadis itu belum bisa mengakui kalau dirinya terbilang dekat dengan Gibran sebelum ia bertemu dengan kedua orangtuanya dan adik adiknya, ia hanya tahu Gibran adalah anak pertama. Satu lagi, Prim juga tahu hobi dan makanan favorite Gibran yaitu hobi melukis dan sering makan mie ayam saat ia tak sengaja pernah menemui Gibran di kantin sendiri dengan satu mangkok mie ayam dan segelas es teh manis.

Ah, memang sederhana Gibran itu. menjadi sosok yang misterius bukan ingin menarik perhatian banyak orang tapi ia tak ingin banyak berdialog dengan orang orang yang tak dekat dengannya.

Di temui di sekolah, lagi lagi Gibran sedang melukis dengan arsiran penanya, Prim mendekati sembari memberikan susu kotak strawberry tanpa seucap kata. Gibran mendongak kepalanya mengarah pada gadis yang memiliki nama cantik itu, Primilly Selina Zein. Prim memperlihat senyumannya, kemudian Gibran menunduk kembali untuk melanjutkan lukisannya.

"Serius amat, gambar apa?" Prim mendaratkan bokongnya agar duduk di sebelah Gibran.

"Prim suka tahu kalau lihat Gibran lagi fokus lukis gini," lanjut Prim.

"Tapi kapan yah Gibran suka lihat Prim minum susu atau makan eskrim, gitu?"

"Prim kapan kapan mau di ajarin dong sama Gibran, boleh yah?"

Ocehan Prim yang sudah panjang lebar itu tidak sama sekali membuat Gibran menoleh. Gadis itu menghela nafas memperhatikan gerak gerik tangan Gibran yang sedang mengukir arsiran.

"Yaudah Prim duduk ke bangku lagi aja" ucap Prim melangkah pergi.

"Boleh," jawab Gibran, seketika langkahan gadis mungil itu terhenti.

"Boleh apa?" tanya Prim mendekati kembali dengan senyumannya.

"Gue bakal ngajarin lo," ucap Gibran sedikit mendongak.

"YASHHHH THANK YOU GIBRAN"

"Nanti Prim cari waktunya yaahh."

"Hmm," jawab Gibran menunduk.

Prim kembali duduk di bangkunya, ia tersenyum sendiri dengan meminum susu kotak miliknya.

***

Hana beserta geng nya mengusir Prim dan Bella saat keduanya tengah menemani Gibran yang sedang melahapkan sesendok mie ayam, awalnya Gibran menolak untuk di temani kedua perempuan teman sekelasnya itu, tapi Prim banyak alasan karena tidak ada tempat kosong bagi Prim untuk makan bersama. Mau tidak mau Gibran mengIzinkan dengan syarat tidak boleh berisik. Prim mengangguk pelan dan tersenyum sedangkan Bella hanya memasang wajah datarnya taka da senang tak kesal. namun sayang sekali ketik dua gadis itu hendak duduk dan baru melahapkan sesendok makan, tiba tiba Hana serta geng nya mengganggu untuk memancing keributan sehingga membuat Gibran menggelengkan kepalanya.

"Minggir dong Kita nggak ada tempat nih," ucap Hana seenaknya.

"Ya nggak bisa gitu dong!" jawab Bella menantang.

"Kak Hana, jangan berisik please," tambah Prim membangkitkan tubuhnya.

"LO YANG BERISIK BABI."

"LO!!"

"LO DULUAN KAK HANAAAA!" teriak Bella sembari menaruh kedua tangannya di pinggang.

"YANG SOPAN DONG SAMA KAKAK KELAS."

"KAKAK KELAS BELAGU, NGGAK PUNYA SOPAN SANTUN." jawab Prim dengan kesal.

"LO YANG HARUS SOPAN SAMA GUE."

"Ayo Bell, Kita pergi dari sini, bawa tuh mie ayamnya." ajak Prim mendelik pada Hana.

Hana tersenyum ketika Prim dan Bella mengalah dan berlalu dari hadapannya, kemudian pandangan perempuan itu beralih pada Gibran yang masih menikmati semangkuk mie ayam juga segelas es the manis. lelaki itu tak sama sekali mendongak untuk melihat senyuman Hana.

"Gibran lo suka mie ayam?"

"Masa cowok setampan lo suka mie ayam sih?"

"Gue pesenin yang lain yah?"

"Nggak usah MAKASIH," ucap Gibran lalu pergi saat mie ayamnya sudah tak tersisa lagi.

"Gibraaann! Ahhh!"

"Sabar Han, perjuangan lo belum seberapa." ucap Fera salah satu kawan Hana.

"Cari yang lain aja lah Han, dia kayak kulkas banget anjir," celetuk Mila.

"Gue udah terlanjur cinta sama dia coy."

DI NEXT YAAAAA

GIBRAN UNTUK PRIMILLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang