40. || KADO UNTUK GIBRAN

40 8 5
                                    

DILARANG KERAS NAKSIR GIBRAN.
.
.
.
.
.
.
.
.
SELAMAT MEMBACA.
.
.
.
.
.

Prim menghampiri Aneu di sofa sembari membawa segelas air putih untuk Aneu. Prim duduk di samping Aneu, lalu sedikit bercerita tentang hari hari tadi bersama Gibran, terkecuali bagian di rumah sakit, tidak ia ceritakan.

"Mah, Gibran sekarang beda tau."

"Beda kenapa?"

"Dia kayak lebih perhatian sama Prim, kalau dulu kan cuek banget."

"Bagus dong. Itu tandanya Dia sayang Kamu."

"Belum tentu Mah, siapa tau Dia emang nggak tegaan orangnya."

"Positif thingking dulu kenapa." Aneu tersenyum sedikit menggoda anaknya.

"Ohiya Prim juga belum cerita tentang Emily, perempuan itu anaknya Bu Jeni, guru kesenian. Dia punya hobi sama kayak Gibran Mah, orangnya juga cantik."

"Terus apa hubungannya?"

"Dia suka sama Gibran juga."

"Gibran nya suka juga sama Emily?"

"Nggak tau, coba Prim chat aja ya." Prim menatap Aneu polos.

Prim masih belum menyadari jika hari esok adalah ulangtahun Gibran, sekaligus hari lahir dirinya juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Prim masih belum menyadari jika hari esok adalah ulangtahun Gibran, sekaligus hari lahir dirinya juga. Prim melupakan hari specialnya di esok hari. Aneu mencoba mengingatkan kembali untuk hari esok agar lebih berhati hati.

"Prim jadi besok?"

"Jadi dong Mah."

"Sekalian rayain ultah Kamu disana yah? Ciyee bareng Gibran."

"Hah besok Prim ulang tahun?"

"Iya. Lupa yah."

"Prim lupa Mama, Prim belum siapin kado juga buat Gibran."

"Yang penting doa aja ya sayang."

Setelah mendengar hal itu Prim berlari menuju kamarnya, gadis itu mencari ponsel yang sedari tadi di tinggal di meja belajar. Prim mencari tahu resep membuat bolu kukus paling enak.

"Prim harus bikin ini nih." gumamnya.

Rencananya ia akan membuat bolu tersebut di esok pagi, sebelum dirinya berangkat camping.

***

Prim menemui Gibran dengan penuh semangat, ia berlari sembari membawa wadah berisi bolu kukus buatan dirinya.

Gibran menoleh saat mata lelaki itu melihat dan mendengar suara Prim yang tak begitu jauh. Namun pandangan Gibran teralihkan oleh Hana yang kini berjalan di belakang tubuh Prim, kelihatannya Hana akan mencari gara gara lagi kepada Prim.

GIBRAN UNTUK PRIMILLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang