8. || RUMAH GIBRAN

86 7 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Prim menurunkan kakinya ke tanah saat sampai di rumah lelaki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Prim menurunkan kakinya ke tanah saat sampai di rumah lelaki itu. Gibran langsung nyelonong masuk ke dalam rumahnya tanpa mengajak Prim. sedangkan Prim masih terfokus pada sekitar rumah lelaki itu. rumah yang terbilang cukup besar di banding rumah dirinya. Jika di bandingkan rumah keduanya sama sama mewah, tapi rumah Gibran lebih besar. Bahkan Prim sampai berpikir kenapa seorang Gibran yang terlahir tampan dan kaya harus naik sepeda onthel untuk pergi ke sekolahnya padahal di rumah Gibran terdapat kendaraan pribadi.

Gibran tersadar bahwa Prim masih di luar tidak mengikuti dirinya ia kembali menghampiri gadis mungil itu.

"Woyy ngapain?"

"Gibraaaann." ucap Prim berlari kecil lalu mendekati Gibran.

Seisi rumahnya sangat amat nyaman, Prim melihat beberapa foto foto yang terpajang di dinding yang pasti itu adalah keluarga Gibran. gadis itu tersenyum mengambil salah satu foto yang berderet di meja putih. Gibran memutarkan tubuhnya menoleh wanita yang kini sedang tersenyum menatap foto tersebut. Gibran mendekati Prim dan mengambil foto tersebut lalu di simpan kembali olehnya.

"Keluarga Gibran harmonis banget yah"

"Hmm"

"Kok hmm?"

Gibran dan Prim kembali melangkah, lelaki itu menyuruh Prim untuk tunggu di taman belakang. Prim mengangguk ia duduk di sofa berwarna krem dengan pemandangan yang membuat mata segar. ia melihat banyak nya penghijauan dan paling penting tanaman bunga di susun begitu rapi hingga melingkar seluas tanah di taman. hal itu membuat Prim tersenyum senang, teringat Aneu pun sangat senang dalam merawat bunga. Prim tidak bisa membayangkan bagaimana ibu dari Gibran. mungkin tidak jauh beda dengan Aneu. sang Mama.

GIBRAN UNTUK PRIMILLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang