3. || USIL

109 9 0
                                    

Prim di labrak oleh Hana beserta geng nya, Bella mendorong Hana karena ia kesal terhadap prilaku Hana yang tiba tiba melabrak sahabatnya itu.

"HEH LO SIAPA?" tanya Mila.

"LO SEMUA NGAPAIN GANGGU SAHABAT GUE HAH?" tanya Bella kesal.

"ANJING LO!" ucap Hana mendorong Bella kembali.

"STOPPPPP!!!" teriak Prim.

Semuanya berhenti berdebat, mereka langsung mengarah pada Prim.

"Kak Hana, Prim punya salah apa sama Kak Hana?"

"Pake nanya lagi, lo lagi deketin Gibran kan?"

"Kenapa emang?" tanya Prim dengan santai.

"Gibran nggak suka sama lo, bocah ingusan!!" ucap Hana jutek.

"Tunggu tunggu, emangnya Gibran suka sama Kak Hana?" tanya Prim langkahannya maju kedepan.

Prim bukanlah perempuan lemah, selagi itu bisa di lawan kenapa tidak. gadis bernama Primilly itu menentang Hana untuk tak selalu memaksa Gibran agar mengikuti keinginannya, Hana tetap tidak sadar dengan sikapnya itu. Hana akan selalu berusaha mendekati Gibran.

"Gibran nggak pantes buat lo Prim!" ucap Hana.

"Nggak peduli wleeee." ucap Prim menjulurkan lidahnya.

"Gibran punya gue!" ucap Hana mendorong Prim.

"Terserah!" ucap Prim segera berlalu dari keberadaan Hana serta geng nya itu.

"Samperin tuh sana si Gibran." ucap Bella menyusuli Prim.

***

Di rumah Prim mencari Jefri, sepertinya tak tahan ia ingin mengadu tentang prilaku Hana terhadapnya. di balik sifatnya yang usil dan petakilan ternyata Jefri bisa menjadi pendengar yang baik ketika Prim membutuhkan dirinya sebagai teman curhatnya. sebelum Zein meninggal, Prim selalu mengadu pada Zein apapun itu. semenjak Ayahnya tak ada, Jefri berjanji akan menggantikan sosok Ayah untuk Prim.

"Kaakkk Jeff." panggil Prim.

"Udah pulang bukannya assalamualaikum Kamu." ucap Aneu.

"Eh iya Mah hehe." kata Prim cengengesan.

"Kak Jeff mana mah?"

"Di atas." ucap Aneu.

"KAKK JEFFFF." teriak Prim.

"APAAAANNNN!!" teriak Jefri.

"MAU CERITAAAAAAA." kata Prim di depan pintu kamar Jefri.

"Bisa di lain waktu nggak?"

"Nggak bisaaaaaa."

"Kenapa?" tanya Jefri menyuruh Prim duduk di luar kamarnya.

Prim mulai bercerita tentang perilaku Hana terhadapnya, Jefri malah membuat lelucon pada Prim terkait Hana. 'yang namanya Hana itu cantik nggak?" kata Jefri tertawa. Prim mengakui bahwa Hana memang cantik tapi ia tak ingin membahas itu, ia mencubit tangan Jefri untuk fokus terhadap ceritanya.

"Kakkkk ihhhh." ucap Prim merengek.

"Gue tanya sama lo, yang namanya Gibran itu cakep nggak hah?" tanya Jefri.

"Yaaa, gantenglah Kak."

"Gantengan mana sama gue?"

"Gantengnya Gibran nggak bisa di banding bandingin Kak Jef, udah pasti Kak Jeff kalah jauh" ucap Prim dengan polosnya.

"Anjir, jahat."

"Prim masih kesel sama si Kak Hana." ucap Prim.

"Lo nggak boleh lemah, Hana bukan saingan lo. kalau kata lo dia cantik, tapi lo baik. Gibran tahu kok mana yang pantes untuk dia." ucap Jefri.

"Kirain Kak Jeff mau sebut Prim lebih cantik." jawab Prim dengan wajah manjanya.

"HAHAHAHA, Lo juga nggak bilang gue cakep." ucap Jefri tertawa keras.

Prim tak ingin bercerita lagi, ia malah berdebat dengan Jefri sampai Prim menangis karena ulah Jefri yang berani menggigit tangan Prim. sang Kakak malah menertawai Prim begitu keras, Jefri bukan menyakiti adiknya tapi ia terlalu gemas dengan Prim.

"Mamaaaaaa Kak Jeff jahat banget. ucap Prim mengadu.

"Ngadu lu" kata Jefri cengengesan sembari mengikuti Langkah adiknya.

"Mahh mutilasi aja Kak Jeff."

"Hehh ssstt Prim nggak boleh gitu."

"Kalau gue di mutilasi, lo di eliminasi dari KK. mau?"

"Kalian malah pada ribut, bantuin Mama bikin pudding yuk.

"Iya Prim bantuin sini."

"Aku bantuin abisin pudingnya ya Mah. kata Jefri kemudian berlari ke atas tangga."

Aneu sudah terbiasa dengan suasana di rumahnya seperti itu, bedanya sekarang tidak di hadiri Zein. biasanya sewaktu Zein masih ada, Aneu selalu rebutan pelukan bersama anak anaknya.

Siapa yang mau peluk Papa

"Prim!"

"Jeff"

"Akuu"

Semuanya mendekat pada Zein sekedar rebutan peluk, tidak usah di tanya moment itu kapan, yang jelas saat Prim masih sekolah SD begitupun Jefri masih duduk di bangku SMA. Aneu sudah bisa mengikhlaskan kepergian Zein yang sudah dua tahun tak bersamanya.

.

.

.

SEBELUM LANJUT JANGAN LUPA FOLLOW IG AKUUU

@maissylst__

Makasih banyak yaa

GIBRAN UNTUK PRIMILLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang