41. || SEUSAI ITU....

41 6 1
                                    

Halloooo.
Aku kembaaaaliii
Udah dua hari ini mood nulisku menurun.
Kehabisan kalimat yang seharusnya tiap malam itu di lahirkan.
Jadi, kalau ada kesalahan kalimat tolong kasih tau ya.
Makasih banyak.
.
.
.
.
Cowok dingin itu candu yah, apalagi kalau senyum.
.
.
.
.
.
.
.
.

Cowok dingin itu candu yah, apalagi kalau senyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Prim tersenyum bahagia setelah ia dan Bella kembali menemui kawan kawannya, gadis itu terlihat berbeda dari menit menit sebelumnya.

Gadis itu mendekati api unggun kemudian duduk di samping Leo. Sebagian kawannya menyadari mimik wajah Prim, ia masih menggambarkan senyuman yang belum menghilang.

“Lo kenapa?” Leo bertanya menatap wajah Prim.

“Nggak.” Prim menyembunyikan senyumannya.

“Hahahaha. Prim gue tau loh Prim.” sambung Apin yang baru saja datang.

“tau apa?”

“Gue tau kalau hari ini hari special lo sama Gibran kan?”

“Maksudnya?” ucap Leo, Rani, Alga, Hana secara serentak.

Prim terkejut saat Apin berbicara terang terangan seperti ada unsur memancing gadis itu untuk mau bercerita.

Jadi saat itu Apin sedang mencari Bella yang tak ada di tempat api unggun lalu tak sengaja dirinya melihat keberadaan Prim dan Gibran duduk berdua, Apin tidak ingin melewatkan moment tersebut.

Lelaki itu tak ragu untuk membidik keduanya dari jauh tepat di belakang tubuh Prim dan Gibran, selain itu Apin juga mengetahui dialog antar keduanya, termasuk saat Gibran mengatakan I love you, masih nggak denger juga? .

8 Mei 2022 tanggal tersebut merupakan tanggal paling bersejarah sepanjang hidup Prim, mulai dari mendaki gunung bersama Gibran, Gibran yang perhatian, Gibran yang mau mengabulkan permintaan Prim, Gibran yang mengatakan isi hatinya, Bella yang mau memaafkan Prim kemudian api unggun yang mau menghangatkan tubuhnya.

“Maksudnya hari ini kan hari ulang tahun mereka.” sambung Apin menyingkirkan jawaban yang sebenarnya.

“Waaa masa? Kok bisa sama?” tanya Rani pada Prim.

“Jodoh kali Ran.”celetuk Apin cengengesan

Prim mengeluarkan nafasnya, entah mengapa rasanya ia ingin merahasiakan terlebih dahulu mengenai hubungan dirinya dengan Gibran.

“Selamat ulang tahun Prim.” Sebuah ucapan dari Alga mendarat di telinga gadis itu.

“Makasih Kak.” Prim mengangguk.

Mereka semua dengan kompak memberi ucapan selamat ulang tahun kepada Prim kecuali Hana, perempuan itu hanya menatap sinis.

“Btw Gibran nya mana ya?” tanya Leo menoleh.

GIBRAN UNTUK PRIMILLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang