Tidak ada hari yang paling menyenangkan selain menikmati semangkuk mie ayam bersama Prim. tapi berbeda kali itu, di tengah acara perpisahan kelas 3 Gibran tampak duduk sendiri di kantin sambil menyantap semangkuk mie ayam, hanya terhitung 8 orang siswa siswi yang sedang makan.
Dalam keheningan kantin, ia tersenyum tipis melihat kursi di depannya, membayangkan sosok Prim ada bersamanya sekarang.
Dalam kemeriahan mencorat coret seragam putih abu abu, sebuah band ternama 'Armada' pun ikut terlibat dalam acara tersebut, tapi hal itu tidak membuat Gibran ingin merayakannya.
Lelaki itu hanya diam sendiri di saat semuanya sibuk berteriak memanggil nama vokalis band itu, ia hanya mengunyah mie ayam sendiri di kantin.
Ketiga kawannya sama sekali tidak ikut bersamanya, mereka justru memilih menyaksikan kemeriahan itu
"Gibran." Seseorang memanggil lalu mendekati.
Gibran menoleh ketika satu suapan terakhir.
"Ngapain? Kok sendiri."
"Laper."
"Hmm, Pasti kalau ada Prim. makan bareng berdua ya disini?"
Gibran tidak merespon, ia hanya meneguk segelas es teh manis.
Perempuan itu tak lain adalah Rani, yang sedari tadi mencari Gibran.
"Gue temenin ya?"
Gibran bangkit dari duduknya tanpa meninggalkan sepatah kata untuk Rani. Gadis itu tampak kesal saat pandangan nya masih memperhatikan belakang punggung Gibran.
***
Alga memanggil Gibran dari kejauhan, ia berlari pelan menghampiri Gibran dan terlihat di buntuti ketiga temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GIBRAN UNTUK PRIMILLY
RomanceMencintai manusia paling cuek bukanlah keinginan Prim, tapi di cintai oleh Gibran adalah impiannya. "Senyumnya jangan sering di lihatin ke orang orang Gibran, buat Prim aja." "Kenapa?" "Senyum Gibran bikin mereka lupa diri. padahal kan Gibran udah...