2. || PENOLAKKAN

143 10 0
                                    

Aneu tak membiarkan putrinya itu terlambat lagi untuk masuk sekolah hanya karena membantu dirinya dulu, sebab semenjak Zein suaminya itu meninggal kini Aneu berjualan menjadi pedagang minuman.

Aneu biasa berjualan di sekolah SD sebagai penjual minuman jus. Meski begitu Prim tidak pernah malu. selain Prim yg membantu, Jefri sebagai anak pertama Aneu dan Zein sekaligus kakak kandung Prim itu kadangkala ikut membantu ibunya berjualan. Itupun kalau Jefri libur kerja.

"Primmmmm .... air hangat udah di kamar mandi cepetan," teriak Aneu.

"Iyaaa Mahhh." ucap Prim menggeliat.

Prim perlahan membuka kedua matanya lalu melangkah pelan masuk kamar mandi.

"BURUUAAANNN PRIM, GUE MAU MANDI NIH." teriak Jefri.

"Astagfirullah, Kak Jefri ih kaget. Kok belum berangkat?"

"Lo yang bangun kepagian."

"Kok bisa?" tanya Prim saat menguap.

"Kok bisa kok bisa, jelas bisalah. Emak lu teriak teriak gitu."

"Okay okay, 1 jam yah."

"Anjir! lu mau mandi apa mau khutbah." ledek Jefri.

Prim tak pedulikan omongan Jefri, dirinya langsung melangkah masuk ke toilet.

***

Prim diam di kelas sudah 10 menit, bibirnya tersenyum melihat dua susu kotak yang di genggam. Pandangannya mengarah ke ambang pintu kelas ketika Gibran baru saja masuk. Prim bangkit dari duduknya untuk menghampiri Gibran tapi ia tiba tiba terdiam saat Hana mengikuti Gibran dari belakang.

Prim tampak kesal, dahinya mengernyit saat Hana berbicara terus menerus pada Gibran. Prim akhirnya duduk kembali tapi matanya tetap tidak teralihkan.

"Gibran besok ulangtahun gue, lo dateng yah." kata Hana sembari menarik lengan Gibran.

"Gibraann ayolahhh." ucap Hana tersenyum genit.

Prim menatap Gibran dengan ketidaknyamanannya saat di dekat Hana. gadis itu sangat gregetan ingin menghampiri Hana yang masih memaksa Gibran.

"Gibraann please lo mau kan lihat gue tampil lebih cantik, dateng yahh." tambah Hana.

Prim tak nyaman dengan suara Hana yang terus memaksa Gibran, sedangkan Gibran sedang asik mendengarkan lagu di headset nya.

"KAKK HANAAA." panggil Prim lalu mendekati Hana.

"APAAAAA??" tanya Hana jutek.

"Tadi Prim ketemu satu cowok ganteng banget, tapi nyasar kesini katanya sih mau minta foto bareng kak Hana." ucap Prim berbohong.

"Oh yah?"

"Iya terus Prim bilangin, Kak Hana bukan disini kelasnya tapi sebelah sana."

"Satu sekolah ini udah tau gue kali, ya masa ada yang nggak tau kelas gue." ucap Hana mendelik.

"Tapi kayaknya itu murid baru deh Kak. coba cari deh siapa tau dia masih cari cari Kak Hana." ucap Prim membujuk.

"Resiko orang cantik gini banget."

Gibran mengernyitkan dahinya, jelas ia tidak mendengar percakapan antara Prim dan Hana.

"Yaudah deh gue tinggal dulu ya Gibran."

Saat melangkah pergi dari kelas, Prim kembali ke bangkunya untuk sekedar mengambil susu kotak yang sedari tadi membuat Prim tersenyum.

"Ini untuk Gibran, di minum yah." ucap Prim tersenyum.

GIBRAN UNTUK PRIMILLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang