266. terima kasih sudah mencintai anak saya

959 76 0
                                    

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu masih mau sama anak saya setelah melihat keadaan dia seperti itu?" tanya Daris serius sambil menyeruput tehnya.

Hardin mengangguk dengan mantap membuat Daris menghembuskan napas.

"Pak Hardin sudah diceritakan Jiskala tentang trauma dia?"

"Sudah pak. Jiskala cuma cerita maaf, dia dipukuli bundanya sampai tidak bisa ikut taekwondo lagi,"

Daris mengangguk. Matanya terpejam membayangkan mantan istrinya memukuli anak perempuannya. Daris memegang dadanya merasakan sesak di area itu.

"Ayah? Ayah tidak papa? Mau saya ambilkan air putih?"

Daris hanya mengangguk sebagai jawaban. Hardin segera mengambil segelas air putih di dapur lalu membantu Daris meminumnya.

"Terima kasih pak Hardin,"

"Ayah kalau tidak kuat cerita tidak usah cerita. Saya tidak apa-apa yah. Meskipun ayah dan Jiskala tidak bercerita secara detail mengenai kejadian itu, tapi saya cukup mengerti akan keadaan Jiskala. Jiskala anak baik yah. Walaupun kadang tidak terkontrol, tetapi dia cukup menuruti perintah saya entah sebagai pacar ataupun dosen di kampus. Saya cinta sekali sama Jiskala yah. Saya ikhlas menemani Jiskala dalam keadaan apapun,"

Daris terkekeh. Ia menghadap ke Hardin lalu memukul pelan bahunya.

"Bisa aja lo,"

"Ayah bro, saya serius. Bahkan saya bisa aja nikahin anak ayah sekarang juga kalo dia mau. Di umur saya segini saya tidak ada waktu buat cinta yang tidak pasti yah. Saya serius sama Jiskala. Saya menerima keadaan Jiskala,"

Daris menutup matanya lalu menghapus kasar air matanya.

"Cih saya dulu yang nikah sama crush saya. Anak kecil nikahnya abis ayahnya punya istri baru,"

Hardin tertawa mendengar perkataan Daris.

"Crush ayah yang mana sih? Saya pernah liat?"

"Ingat gak waktu pak Hardin saya suruh langsung masuk ke kamar Jiskala? Disitu ada crush saya namanya Sheninna. Dia psikiater. Cantik dan juga pintar. Saya ingat, saya pertama kali bertemu dia pasca kejadian Jiskala. Sejak kejadian itu, sekitar dua bulan Jiskala akan berteriak histeris jika melihat perempuan berambut panjang karena seperti bundanya. Dan kamu tau pak Hardin? Inna atau Sheninna rela memotong rambutnya demi bisa mengobati anak saya. Dari situ saya mulai naksir dia,"

"Wah ayah bisa cinlok juga," ledek Hardin membuat Daris mendelik.

"Dikira pak Hardin doang yang bisa cinlok,"

"Jiskala tau ayah naksir beliau?"

Daris menggeleng.

"Saya merahasiakannya dari Jiskala. Justru Jiskala menjodohkan saya dengan maminya Mateo,"

Hardin tertawa kencang mendengar pernyataan Daris.

"Serius pak Hardin. Kata Inna karena Jiskala butuh figur seorang teman juga kakak makanya saya membiarkan Jiskala memanggil lo-gue seperti kepada teman. Sejak kelas dua SMA sampai sekarang saya dan Jiskala kemana-mana berdua makanya kita udah kayak bestie banget pak Hardin. Saya juga nyaman menjadi kakak, teman, dan ayah buat Jiskala,"

Ada jeda setelahnya. Hardin mendengarkan Daris dengan serius.

"Pak Hardin.."

"Iya?"

"Terima kasih sudah mencintai anak saya. Terima kasih sudah menerima kekurangan anak saya,"

21 to 28 dosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang