#Rahasia21to28 : mas Bian

758 51 0
                                    

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Orang gila," sarkas Jiskala kepada Satria lalu menarik tangan cowok itu menuju mobilnya.

Sebelum itu, Satria langsung menghempaskan tangan Jiskala kasar.

"Gak usah ikut campur,"

"Tangan lo luka. Gue gak bisa diem aja bangsat,"

Setelahnya Satria terdiam. Ia hanya mengikuti Jiskala yang menarik tangannya menuju mobilnya. Sesampainya di mobil, Jiskala pelan-pelan mengobati luka bekas sayatan di tangan Satria.

Ia menoleh pada Satria.

"Sakit kan? Udah tau sakit sok-sok an nyakitin diri sendiri,"

Satria yang merasa tersindir langsung menatap tajam Jiskala yang sedang meniup lukanya pelan. Tatapan Satria pun berubah sendu melihat Jiskala yang menutupi luka ditangannya dengan kasa.

"Jujur emang sakit, tapi gue cari perhatian ke mami papi gue Jis. Mereka gila kerja. Mereka gak peduli gue. Gue sengaja sakit Jis buat cari perhatian mereka, tapi mereka gak peduli,"

Jiskala mengusap pelan bekas luka yang sudah ditutupi kasa.

"Mau gue kenalin ke ayah gue gak? Walaupun jamet, tapi perhatian dan sayang banget ke anak orang selain gue. Gue bisa bagi dua ayah gue buat lo. Lo butuh perhatian orang tua kan?"

Sejak kejadian Jiskala mengobati lukanya pada semester satu atau awal-awal Satria menjadi mahasiswa, cowok itu menaruh hati pada Jiskala. Ditambah sifat baik dan perhatian Jiskala kepadanya.

Satria tahu betul kalau cintanya bertepuk sebelah tangan dan Satria mengerti bahwa perhatian Jiskala itu semua hanya sifat khas seorang Jiskala Glory. Namun, Satria yang pada saat itu membutuhkan perhatian dari orang sekitar merasa bahwa Jiskala adalah semangatnya.

***

Satria melihat roomchat nya bersama Teo. Ia mengepalkan tangannya erat. Ia menyesali semuanya.

Bagaimana bisa ia memiliki pemikiran jahat seperti itu kepada Jiskala?

Motif Satria dari kemarin mengacaukan Jiskala bukan karena cintanya yang tidak terbalaskan, melainkan Satria tahu bahwa Jiskala adalah kelemahan Hardin. Jujur Satria iri kepada keluarga Hardin. Ketika kumpul keluarga besar, keluarganya akan membanggakan Hardin dan Sadewa. Ditambah Satria iri bagaimana hangatnya keluarga Hardin, berbeda dengan keluarganya yang bahkan tidak pernah makan malam bersama.

Ia makin kesal dengan Hardin ketika tau Hardin berhasil merebut hati Jiskala. Juga, ketika Satria mencoba melupakan Jiskala dengan mencoba melakukan pendekatan dengan Rinjani, Hardin selalu ikut campur.

Namun, ia sekarang menyesali semua itu.

Dengan menatap bekas luka ditangannya yang pernah diobati Jiskala, Satria menghembuskan napasnya pelan.

Ia mencoba mengikhlaskan Jiskala untuk Hardin dan menghapus rasa irinya kepada Hardin mengingat pria itu dan keluarga bumi selalu memeluknya hangat.

21 to 28 dosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang