"saya mahasiswa bapak dosen. Kita ada batasan,"
tentang Jiskala Glory (Kim Jisoo) PJ kelas Bisnis Manajemen 10 yang selalu menggoda Hardin Amerta Bumi (Jung Haein) dosen muda mata kuliah Digital Marketing.
⚠️full cerita di twitter @sozrow
disini han...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
cw // sexual harrasment
-
"Masih ngambek hm?"
Jiskala duduk menghadap Hardin yang fokus menyetir dengan sengaja menggembungkan pipi lucu. Hal itu membuat Jiskala langsung menusuk-nusuk pipi Hardin jail menggunakan jarinya. Bibir pria itu mengerucut dan fokus memperhatikan jalan di depannya.
Tidak menyerah, Jiskala merangkul leher Hardin lalu menghujani wajah pria itu dengan kecupan. Bahkan ketika mobil mereka berhenti karena lampu merah, Jiskala masih betah mengecup pipi Hardin.
"Bayinya Jiskala jangan ngambek. Walaupun Nazriel lebih cakep, Abimanyu lebih berjiwa muda, Kenzo lebih mendekati tipe Jiskala, tapi pilihan Jiskala tetap pak Hardin. Pak Hardin pemenangnya. Jiskala cinta banget sama pak Hardin," ucap Jiskala diakhiri dengan mengecup bibir Hardin.
Pertahanan pria itu runtuh, ia pun langsung tersenyum lebar setelah mendapat kecupan dari Jiskala.
"Yeee giliran dicium bibirnya baru senyum. Dasar ya cowok,"
Hardin tersenyum. Ia langsung meraih tangan Jiskala lalu menciumnya.
"Mana bisa saya kelamaan marah sama bidadari di depan saya ini,"
"Alah. Bilang aja mleyot gara-gara saya cium di bibir,"
Pria itu terkekeh. Punggung tangan Jiskala ia gesekkan pada pipinya sambil menatap lembut gadis di depannya.
"Perempuan saya cantik sekali, gak heran banyak cowok yang naksir. Saya takut kehilangan kamu,"
Jiskala mengusap alis Hardin lalu kembali mencium pipinya.
"Cowok-cowok yang mengirim bunga saya beberapa itu temen taekwondo dulu. Beberapa juga kenalan sih, tapi saya pilihnya Hardin Bumi mereka bisa apa?"
Hal itu membuat Hardin tersipu dan langsung kembali fokus menyetir mobil ketika lampu berubah menjadi warna hijau. Tangan kanannya bergerak mengemudi, sedang tangan kirinya mengecupi punggung tangan Jiskala sepanjang jalan.
Jiskala tersenyum pada Hardin. Saat ini ia benar-benar merasa dicintai.
"Seksi banget sumpah nyetir pake satu tangan. Pacar siapa sih ini?"
Tawa Hardin meledak merasakan geli karena jari Jiskala menggelitik dagunya. Jiskala kembali menciumi pipi Hardin berulang kali.
Tidak lama mereka sampai di restoran sushi sesuai yang Hardin janjikan tadi siang. Sebelum turun, Jiskala menahan Hardin.
