206. bau roti🍞

1.3K 82 0
                                    

—

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kalo ada apa-apa langsung telfon ayah. Ayah langsung meluncur,"

Hardin, Devan, dan Miranda menunggu dengan sabar Daris yang sedari tadi memeluk Jiskala ketika mereka berpamitan untuk berkemah. Sudah tiga kali Daris mengatakan kalimat itu membuat mereka berempat hanya mengangguk bosan.

"Iya bro iya. Udah lepas. kasian temen-temen nungguin ish,"

Daris melepas pelukannya, disusul Devan yang langsung menyalami Daris.

"Devan pamit yah. Ayah bro hati-hati di rumah,"

"Iya. Jangan usil ke Jiskala lo,"

Devan hanya tertawa ketika Daris memukul pelan bahunya. Selanjutnya Hardin yang menyalami Daris dan mencium tangan 'calon mertua' nya.

"Hardin pamit yah. Saya akan jaga Jiskala di sana,"

"Iya. Kalo macem-macem titit pak Hardin saya potong,"

Devan sengaja tertawa kencang di telinga Hardin membuat Miranda memukul bahu Devan.

"Gak boleh gitu,"

"Iya ayang maaf,"

"Om. Miranda pamit juga,"

"Iya. Titip Jiskala ya. Kalo nakal gak usah dikasih makan,"

"Dadah ayah," potong Jiskala langsung menaiki mobil Devan.

"Loh? Lo gak di depan Mir?" protes Jiskala ketika Miranda langsung duduk di sebelah Hardin, menyisakan tempat di sebelah Devan yang mengemudi.

"Enggak kak. Lagi pengen di belakang hehe. Biar kak Jiska sama kak Devan baikan juga,"

Jiskala menatap sengit Devan yang sudah tersenyum menunjukkan semua giginya. Gadis itu langsung menutup pintu mobil dengan kencang. Miranda langsung menggigit bibirnya, ia takut jika Jiskala semakin marah. Namun, ia melirik Hardin yang mengangguk tanda semua akan baik-baik saja.

"Mau spotify lagu apa nih?" tanya Miranda mencairkan suasana

"Jiskala sukanya lagu Day6. Mau yang mana Jis? Congratulations? You were beautiful? Goodbye winter?"

Tawar Devan sok asik, Jiskala hanya membalas tatapan tajam membuat cowok yang sedang menyetir itu fokus kembali pada jalanan di depannya.

21 to 28 dosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang