Karena kegiatan sekolah jadi hampir lupa update😭Walaupun readers Masi dikit sih, hehe.
Happy reading💓
***
"Saya yakin pasti Gus Avan akan membimbing Ning Agni menjadi lebih baik."
–Ustadzah Nanik–
–Zaujati–
Hari ini Agni seharian penuh mempelajari tata cara, niat sholat dan wudhu. Avan tak menyangka Agni dapat dalam cepat menyerap apa yang telah ia ajarkan.
Kini keduanya telah bersantai sambil menonton televisi. Bersebelahan, namun masih memiliki jarak. Padahal mereka sudah sah kan ya? Jadi harusnya boleh lah ya saling memeluk.
"Van, ganti dong acara tv nya. Sinetron kek, masa berita mulu."
"Baik, tapi ada syaratnya." Melirik Agni.
Agni mengerutkan kening. "Apa? Awas ya kalau lo minta macem-macem."
Sudut bibir Avan terangkat. "Cukup simple, jangan panggil saya Avan. Buat nama panggilan khusus untuk saya dari kamu."
Agni menghela napas. "Heh lo harusnya beruntung gue gak manggil lo om-om, malah ngelunjak. Yaudah lo mau dipanggil apa emang?"
Avan tampak berpikir. "Bagaimana kalau Ghaza? Diambil dari nama belakang saya Ghazalah?"
"Ghaza? Zalah aja gimana?" Agni menahan tawa.
"Agni ... "
"Iya, iya. Gaga aja gimana? Biar lucu."
Alis Avan berkerut. "Kenapa bisa Gaga?"
"Diambil dari nama lo Ghazalah, jadinya Gaga," jelas Agni.
Avan mengangguk mengerti. "Baik, kamu boleh memanggil saya begitu." Meraih remot tv. "Kamu mau ganti apa?"
Agni meraih remot tv yang berada di tangan Avan. Mengganti saluran televisinya dengan channel yang ia sukai.
"Gaga, Lo tau gak?"
"Tidak," balas Avan yang kini kembali duduk.
"Ihh, kan gue belum selesai ngomong, makannya dengerin dulu," kesal Agni.
Avan menghela napas panjang. "Jangan ghibah Agni, tidak baik."
"Dih sotoy, siapa juga yang mau ghibah?"
Avan melirik Agni. "Biasanya jika orang berkata 'Kamu tau tidak?' Itulah awal mula ghibah."
"Kan gue bilangnya 'lo tau gak sih?' bukan 'Kamu tau tidak?' Ngarang lo!"
"Kalimatnya memang beda, namun memiliki arti yang sama."
"Gaga ... kalau ghibah itu kan ngomongin keburukan orang, lah gue kan enggak mau nyebar aib orang apalagi itu adalah kakak gue sendiri," jelas Agni.
Avan mengerutkan kening. "Dara? Kenapa sama dia?"
Agni menghela napas kesal. "Tuh kan kepo, katanya enggak boleh ghibah."
"Saya tanya kenapa sama dia?"
Agni menatap Avan. "Lo tau dia udah nikah? Dan lo tau siapa suaminya? Itu saudara lo, siapa itu namanya? El ... "
"Elang?"
"Nah iya itu!"
Avan tampak berpikir, benarkah? Tapi, mengapa keduanya menikah tanpa sepengetahuan dirinya? Bahkan Agni tau, tetapi Avan yang bisa dibilang dekat dengan Elang malah tidak diberi tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAUJATI
Teen Fiction-Ana uhibbuki fillah, Zaujati- "Apa bisa anda menjamin jika saya menikah denganmu, saya akan mendapat surganya Allah?" "Saya hanya wajib membimbingmu dan berusaha membahagiakanmu, surgamu memang ada padaku, dan itu pun jika kamu taat kepadaku." Agni...