Dua puluh dua

3.4K 194 107
                                    

"Doa itu benar adanya. Dia hanya mendatangi orang yang setia, yang tetap meminta
walau belum terkabul juga."

—Agni Anantasya—

–Zaujati–

Cklek.

Agni memasuki rumahnya dengan langkah gontai. Gadis itu masih memikirkan kejadian tadi saat dirinya diminta untuk memejamkan mata oleh Sabrina, namun kenapa wajah Avan yang muncul? Agni benar-benar tak mengerti.

"Waalaikumsalam."

Ucapan itu membuat Agni menoleh, gadis itu mendapati suaminya sudah duduk di sofa sambil menatap dirinya.

"Loh, Van ... " Agni melirik jam tangannya. "Baru jam tengah tujuh, lo kok udah pulang?"

Avan berjalan mendekat. "Waalaikumsalam."

Agni berdecak. "Assalamualaikum." Menyalimi tangan suaminya.

"Waalaikumsalam." Melirik Agni dari atas sampai bawah. "Dari mana?"

"Jalan-jalan sama Sabrina."

"Kemana? Kenapa tidak memberitahu saya?"

Agni memutar bola matanya malas. "Yang namanya jalan-jalan ya kemana-mana lah, ke berbagai tempat. Lagian kan lo lagi sibuk kerja, gue pikir gak ngabarin juga gak papa."

"Kan kamu bisa chat saya agar saya tidak khawatir."

"Iya, iya, gue minta maaf."

"Karena kamu sudah melanggar salah satu perjanjian pra nikah, jadi kamu harus menerima sanksi."

Agni menghela napasnya. "Iya deh, tapi awas aja ya kalau lo minta macam-macam."

Melihat Avan menaikkan sudut bibirnya membuat Agni was-was, perasaannya jadi gelisah. Semoga saja Avan tidak meminta haknya malam ini, kalau iya habis Agni!

"Simple saja, kamu cukup hapalkan doa ini." Memberikan kertas pada Agni.

Gadis itu menerimanya, membaca deretan huruf-huruf Arab yang tertulis disana.

بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Agni menggaruk kepalanya yang tertutup jilbab, menoleh pada Avan kembali.

"Ini doa apa?"

"Hapalkan saja." Berjalan pergi meninggalkan Agni yang masih kebingungan.

"Dasar suami prikk!"

***

Sabrina bolak-balik menoleh pada Agni yang sedari tadi sibuk menghapalkan sesuatu. Sabrina jadi penasaran, apa yang sedang gadis itu hapalkan dengan seriusnya seperti itu?

"Lo lagi hapalin apa sih?" tanya Sabrina, masih fokus menyetir. "Perasaan hari ini lo baru masuk kuliah deh."

Seperti yang dibilang Sabrina, hari ini adalah hari pertama Agni masuk ke dalam dunia perkuliahan.

Agni berdecak kesal. "Gak tau nih Avan nyuruh hapalin doa apaan."

"Lah, lo kagak tau?" Agni menggeleng. "Emang pak Avan gak kasih tau lo?"

"Tumben ada embel-embel pak."

"Biar sopan."

"Halah."

"Lo beneran gak tau itu dia apaan?" Agni lagi-lagi menggeleng. "Coba search google, siapa tau ada."

"Gue gak ada kuota."

ZAUJATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang