Tujuh belas

3.7K 195 93
                                    

Hampir lupa update😭

Selamat membaca! Jangan lupa vote dan komen yang banyakk!!!

Klo komennya sampe 200 gimana kalo kita double update?

***

"Jangan dengarkan apa kata mereka, yang tau benar salahnya hanya diri kita sendiri. Orang lain hanya mampu menilai, mereka tidak tau kejadian yang sebenarnya."

–Muhammad Avan Ghazalah–

–Zaujati–

Brak...

Agni membanting pintu dengan keras. Kesal dengan para ibu-ibu yang mengatainya hamil di luar nikah hanya gara-gara Agni nikah muda. Alasan yang sangat tidak masuk akal.

"Dasar ibu-ibu tukang nyinyir! Nikah muda aja dikira hamidun," gerutunya sambil mengeluarkan sayuran dari kantung plastik.

"Memangnya ibu-ibu tau apa tentang kehidupan gue? Ngeselin banget deh!"

Daripada terus menggerutu tak jelas, sudahlah lebih baik Agni berpikir membuat masakan apa untuk sang suami.

"Gaga suka apa ya? Dia tau makanan kesukaan gue, tapi gue malah gak tau sama sekali apa makanan kesukaan dia."

Agni berjalan mengambil ponselnya, mencari nomor Sarah di sana. Setelah mendapatkannya, Agni memencet tombol telepon.

"Assalamualaikum kak Agni."

"Waalaikumsalam, Rah, Lo tau gak makanan kesukaan Gaga?"

"Gaga?"

Agni menepuk dahinya, kan yang tau panggilan khususnya pada Avan itu hanyalah Avan. Agni lupa.

"Avan maksud gue."

"Ohh Abang Avan. Dia suka sama masakan rumahan kak, apapun yang kak Agni masak pasti bang Avan suka."

Agni tersenyum senang. Sepertinya gadis itu memiliki ide akan membuat apa untuk Avan.

"Makasih ya Rah, gue masak dulu. Assalamualaikum."

Tut...

Agni melirik satu persatu bahan-bahan yang telah ia beli. "Ada sayur kangkung, kentang, telur. Kayaknya gue tau mau masak apa."

***

"Permisi, ruangannya Avan di mana ya?" tanya Agni pada resepsionis.

Resepsionis itu melirik Agni dari atas sampai bawah. "Ada hubungan apa dengan pak Avan? Atau kamu santriwati di pesantrennya pak Avan?"

"Say—"

"Kamu pasti ke sini karena mau godain pak Avan kan? Walaupun pakai gamis, seorang penggoda akan tetap menjadi penggoda. Jangan sok alim mbak," cerca resepsionis yang merupakan seorang wanita itu.

Agni melotot, hendak mengeluarkan kata-kata kasar. Namun, tiba-tiba Satria datang menyapanya.

"Eh neng Agni," sapa Satria.

Resepsionis itu melirik Satria. "Pak Satria kenal dia?"

Satria mengangguk. "Jelas kenal lah."

"Pacarnya?"

Kedua bola mata Satria membulat. "Bukan anjir, dia bu bos lo, istrinya Avan."

Seketika resepsionis itu terkejut, melirik Agni dan langsung meminta maaf. "Ya ampun, ternyata istrinya. Maaf bu saya nggak tau."

ZAUJATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang