Kemaren lupa updateee, maap yaa😭😭
***
"Gimana malam kalian?"
Agni dan Avan saling pandang. Hari ini mereka menjemput Gaffi lebih awal, karena Agni yang memintanya. Oleh karena itu keduanya datang setelah subuh ke rumah mama Daun.
"Mama gak usah gitu," bisik Agni, membuat mama Daun terkekeh.
"Gaffi mana, mah?" tanya Avan, tak melihat Gaffi di sekitaran sana.
"Papamu sedang membawa Gaffi jalan-jalan, mungkin sedang pamer kalau bayi tampan itu adalah cucunya," ujar mama Daun dengan tawa di akhir.
"Cucu kok dipamerin," celetuk Agni.
"Eh, harus dong. Apalagi cucu pertama. Harus banget dipamerin dong."
"Mama juga suka pamerin Gaffi kemarin?" Pertanyaan itu datang dari mulut Avan.
Mama Daun terkekeh. "Iya Van, kemarin ya para tetangga bilang Gaffi ganteng loh. Bahkan ada yang coba jodohin cucu perempuan mereka sama Gaffi."
Agni melotot. "Tapi mama gak jodohin mereka kan?"
"Enggak lah, mama juga tau batasan, Ag. Mama gak mau jodohin cucu mama ke sembarang orang, apalagi ibu-ibu di sini kebanyakan tukang gosip."
Agni terkekeh mendengarnya. "Bagus mah, pertahankan."
Avan hanya bisa geleng-geleng kepala melihat interaksi ibu dan anak ini. Agni seperti bukan bicara pada ibunya, namun bersama temannya. Tak lama, papa Ranting datang membawa Gaffi.
"Assalamualaikum, loh ada Agni sama Avan."
"Waalaikumsalam," balas ketiganya serempak.
Papa Ranting duduk di sebelah Avan. "Kenapa datang sekarang?"
"Loh, kita gak boleh dateng pah? Kan mau jenguk Gappi, siapa tau di sini dijadiin boneka," ujar Agni membuat mereka tertawa.
"Papa gak sejahat itu Agni. Lihat saja, Gaffi habis olahraga bareng kakeknya."
"Sini-sini, biar aku gendong." Mengambil alih gendongan papa Ranting.
"Baru sehari gak sama Gaffi aja kangen," celetuk mama Daun. "Apa kabar mama yang udah gak serumah sama kamu?"
Agni menoleh. "Mama ..."
Mama Daun tertawa. "Bercanda sayang."
Avan melirik jam tangannya. "Mah, pah, maaf Avan harus ke kantor. Sepertinya Avan harus pamit."
"Van, bareng Papa saja. Kebetulan saya juga hari ini ada meeting penting," ujar papa Ranting membuat Avan mengangguk.
Papa Ranting masuk ke dalam kamar untuk bersiap, sementara Avan masih bersama Agni dan mama Daun.
"Lah kamu Agni? Gak kuliah?"
Agni menggeleng. "Enggak mah, gak ada kelas."
"Mau pulang atau di sini saja?" tanya Avan.
Agni berpikir. "Kayaknya aku mau di sini dulu deh, nanti aku bisa kok pulang sendiri pake taksi."
"Jangan, kamu telepon aku aja." Agni mengangguk pasrah.
"Van, ayo," ajak papa Ranting yang sudah bersiap.
"Agni, mah, Avan pergi dulu. Assalamualaikum."
***
Papa Ranting dan Avan tengah melakukan perjalanan ke kantor mereka. Jarak antara perusahaan Abinyu Group dan Ghazalah Group cukup dekat, oleh karena itu papa Ranting meminta Avan untuk berangkat bersama.
![](https://img.wattpad.com/cover/308871303-288-k258102.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAUJATI
Teen Fiction-Ana uhibbuki fillah, Zaujati- "Apa bisa anda menjamin jika saya menikah denganmu, saya akan mendapat surganya Allah?" "Saya hanya wajib membimbingmu dan berusaha membahagiakanmu, surgamu memang ada padaku, dan itu pun jika kamu taat kepadaku." Agni...