Lupa kemaren gak up😭☝️
Happy reading!! ❤️❤️
***
Agni meringis, merasakan sakit di bagian intinya. Melirik Avan yang masih tertidur di sebelahnya. Wanita itu mencoba bangkit, bersamaan dengan itu Avan juga ikut terbangun.
"Agni, kamu mau kemana?" tanya Avan, mengambil posisi duduk.
"Mau ke kamar mandi."
Avan melirik jam dinding. "Ayo saya antar, kamu sekalian mandi."
"Mandi? Pagi-pagi begini? Enggak ah Van, dingin," ujar Agni menggigil.
"Kamu harus mandi junub, kan kita sudah melakukan hal itu tadi malam. Nanti sholat subuh kita tidak sah kalau belum bersuci," jelas Avan.
Agni mencebikkan bibirnya. Yang benar saja? Mandi pagi-pagi buta seperti ini. Agni berjalan menuju kamar mandi dengan perlahan, walaupun tadi Avan menawarkan bantuan, tetapi wanita itu menolaknya. Merasa masih kuat untuk sekedar berjalan.
Avan menunggu Agni mandi sambil kepala di senderkan ke kepala ranjang. Matanya terbelalak saat melihat Agni keluar kamar mandi, namun rambutnya masih kering.
"Loh Agni, kamu tidak membasahi rambutmu?" tanya Avan.
"Enggak, airnya dingin Avan!"
"Kalau begitu mandi besarmu belum sah, Agni."
Kening Agni berkerut. "Kok bisa?"
"Mandi besar akan sah jika seluruh tubuh telah diguyur dengan air maka sudah sah mandi junubnya. Hal ini juga diperkuat dengan hadis Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa mandi junub hanya perlu menyirami rambutnya atau bagian kepalanya dengan air sebanyak tiga kali."
"Tapi dari yang saya lihat, rambutmu tidak kelihatan basah sedikitpun," lanjut Avan.
Agni menghela napas panjang. "Jadi gue harus ulang lagi?"
Avan mengangguk membenarkan. "Tapi kali ini, kita mandi bersama. Agar saya bisa mengajarimu."
***
Avan mengeringkan rambut Agni yang basah dengan handuk. Sementara wanita itu terus saja memandangi wajah tampan suaminya itu. Entahlah, baginya Avan adalah candu.
"Kenapa lihatin saya seperti itu?" tanya Avan.
"Kok bisa ya gue punya suami ganteng?"
Avan terkekeh. "Karena kamu juga wanita cantik."
"Gombal!" Memukul pelan bahu Avan. "Van, kata kak Dara gue pernah manggil orang dengan panggilan Gaga, padahal seinget gue, gue cuma manggil Gaga ke lo."
"Memang cuma saya yang kamu panggil Gaga."
"Tapi kok kak Dara bilang gue manggil orang dengan panggilan Gaga?"
"Hanya saya yang kamu panggil Gaga, Tata."
Kening Agni berkerut. "Tata?"
"Kamu tidak ingat?" Agni menggeleng.
"Gaga!"
"Kenapa kamu selalu memanggilku Gaga? Namaku Avan."
Gadis kecil berumur empat tahun itu memanyunkan bibirnya. "Tapi aku suka nama Gaga."
Lelaki kecil berumur sepuluh tahun itu menghela napas. "Kenapa harus Gaga? Itu tidak ada sangkut pautnya dengan namaku."
"Ada!" tegas gadis kecil itu. "Aku ambil dali nama belakangmu, Ghazalah. Jadi ada sangkut pautnya kan?"
![](https://img.wattpad.com/cover/308871303-288-k258102.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAUJATI
Teen Fiction-Ana uhibbuki fillah, Zaujati- "Apa bisa anda menjamin jika saya menikah denganmu, saya akan mendapat surganya Allah?" "Saya hanya wajib membimbingmu dan berusaha membahagiakanmu, surgamu memang ada padaku, dan itu pun jika kamu taat kepadaku." Agni...