Dua puluh sembilan

3.3K 225 94
                                    

Sarah duduk di sebelah Agni yang sedang melamun. Sudah dua hari, namun fitnah yang menimpa Agni belum juga reda, bahkan malah semakin meluas sampai-sampai ada beberapa santri yang dengan berani menyindir Agni di depan langsung.

Agni menghela napas berat. Bahkan Avan juga mendiamkannya selama dua hari, Agni tak tau harus berbuat apa. Sabrina juga belum memberikan kabar baik apapun.

Sarah menyentuh bahu Agni membuat wanita itu terpelonjat kaget.

"Sarah." Mendapati Sarah ada di sebelahnya. Agni menghela napas. "Lo pasti juga gak percaya sama gue."

"Aku percaya kok sama kak Agni." Ucapan Sarah membuat Agni menoleh. "Kak Agni mau Sarah ceritain kisah istri Rasulullah yang juga pernah terkena fitnah?"

Agni mengerutkan kening. "Istri Nabi juga pernah difitnah?"

Sarah mengangguk. "Aisyah istri Rasulullah juga pernah mendapatkan fitnah. Dikisahkan Aisyah pernah difitnah berzinah dengan Shafwan bin al-Mu’aththal as-Sullami adz-Dzakwani. Kisahnya ini diriwayatkan sendiri oleh beliau."

"Saat itu, biasanya apabila Rasulullah hendak keluar untuk melakukan suatu perjalanan, maka beliau akan mengundi istri-istrinya. Siapa saja di antara mereka yang keluar undiannya, maka dialah yang keluar bersama Rasulullah."

"Saat itu, Rasulullah mengikuti sebuah perang dan mengundi istri-istrinya. Ternyata nama Aisyah yang keluar untuk menemani Rasulullah berperang. Aisyah pun berangkat dengan Rasulullah. Beliau dibawa didalam sekedup (tandu diatas punggung onta) lalu berjalan bersama Rasulullah hingga kembali dari perang tersebut. Perlu diingat bahwa kejadian ini tepat terjadi setelah ayat tentang hijab diturunkan sehingga saat itu Aisyah sudah menggunakan hijab."

"Ketika hampir sampai di Madinah, Aisyah sempat keluar dari tandu untuk melakukan keperluannya. Ketika telah usai, Aisyah kembali lagi masuk kedalam sekedup. Namun, ternyata kalungnya terputus sehingga Aisyah kembali keluar dan mencari kalung yang terbuat dari merjan zhifar itu."

"Di saat yang bersamaan, Rombongan yang ditunggangi Aisyah telah siap untuk berangkat. Ketika Aisyah kembali setelah menemukan kalungnya, rombongannya sudah tidak ada di tempat tadi."

"Kala itu, perempuan memang memiliki tubuh yang ringan, jadi rombongannya tidak curiga atau bimbang jika dirasa sekedupnya ringan. Walau sempat bingung, Aisyah akhirnya memutuskan untuk menunggu di tempatnya tadi waktu berhenti."

"Ketika dirinya mulai mengantuk, Aisyah tak sengaja tertidur. Sementara tak jauh dari tempatnya, Shafwan bin al-Mu’aththal as-Sullami adz-Dzakwani menemukan Aisyah dengan tidak sengaja melihatnya. Ia pun mengucapkan bacaan istirja’ (Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un) ketika ia melihat Aisyah. Kebetulan Shafwan tertinggal di belakang para tentara. Ia berjalan semalam suntuk sehingga ia sampai ke tempat Aisyah."

"Aisyah pun terbangun karena mendengar ucapan bacaan istirja’-nya. Dalam Hadistnya, Aisyah mengatakan sumpah demi Allah bahwa ia tidak sedikit pun mendengar ucapan dari Shafwan selain bacaan istirja-nya. Bahkan Shafwan tidak mengajak Aisyah sedikitpun berbicara kepadanya."

"Tepat telah mengerjapkan mata, Aisyah mengikuti ajakan Shafwan agar menyusul para tentara saat mereka mereka beristirahat di siang hari. Kejadian inilah yang dimanfaatkan oleh seseorang. Aisyah difitnah melakukan zina bersama Shafwan bin al-Mu’aththal. kabar ini kemudian dibesar-besarkan oleh Abdullah bin Ibay."

"Ketika telah sampai di Madinah, Aisyah jatuh sakit selama sebulan. Dan selama itu pula berita bohong tersebar luas. Mendengar hal itu, Aisyah bertambah sakit. Ia pun datang kepada orangtuanya untuk mengetahui secara pasti fitnah tersebut."

ZAUJATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang