Class meeting sudah usai, rapot pun sudah dibagikan, dan waktunya liburan. Banyak hal yang sudah gue lalui selama 1 semester ini. Suka duka semua gue alami karena cowok itu, Ka Arka. Meskipun banyak hal yang sudah kami lalui bersama dan anak-anak sekolah menganggap gue pacarnya tapi kenyataannya status kami hanya sebatas senior dan junior di sekolah.
Setelah pembagian rapot kemarin masih ada satu kegiatan terakhir sebelum liburan gue dimulai. Ya, LDK plus pelantikan ketua Osis yang baru. Meskipun Ka Arka sudah melaksanakan tugasnya dari beberapa bulan yang lalu, baru besok akan dilakukan LDK sekaligus pelantikannya. Sebenarnya gue gak terlalu suka ikut kegiatan ini, karena rencananya acara akan dilakukan di puncak dengan waktu 2 hari 1 malam.
Dari sekian banyak anggota PMR gue terpilih menjadi salah satunya. Anggota PMR yang ikut hanya 6 orang plus Miss. Desi pembina PMR tentunya. Gue merapihkan pakaian dan tak lupa membawa jaket tebal. Sejujurnya gue tidak terlalu suka dingin. Tapi apa boleh buat.
Gue merebahkan tubuh gue ke ranjang, besok pagi kami akan berkumpul di sekolah sebelum akhirnya berangkat ke puncak. Mungkin karena lelah tak butuh waktu lama untuk gue hingga tertidur.
Keesokan harinya gue berangkat ke sekolah diantar Ayah sekalian beliau berangkat kerja. Gue gak mau terlalu menarik perhatian. Lagian Ka Arka juga gak ngajak bareng, pasti cowok itu sibuk dan datang lebih pagi, jadi lebih baik gue berangkat sendiri. Gue tiba di sekolah pukul 6 pagi. Rencananya kami akan berangkat jam 7. Gue berjalan menghampiri anak-anak PMR. Ada Ka Farrel, Ka Yoga, Gina, dan Candra. Ka Farrel, Ka Yoga dan Candra sedang berbincang, sedangkan Gina sedang menidurkan kepalanya di meja, anak itu pasti abis begadang nonton drakor. Dan Ka Putri sepertinya masih dijalan.
Gue duduk sambil melihat anak-anak Osis yang sibuk. Tidak seperti anak-anak Osis yang memiliki peralatan banyak, kami hanya membawa tiga kotak obat yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Dari lobby gue melihat Miss. Desi berjalan bersama Ka Arka. Cowok itu menoleh dan tersenyum kemudian kembali mengecek barang bawaan yang dimasukkan ke dalam bus.
Di halaman sekolah sudah tersedia dua bus, karena lumayan banyak yang ikut. Kami pun sepakat untuk membagi tim menjadi dua kelompok. Miss. Desi, Ka Farrel, gue, dan Gina akan ada di bus 1, sedangkan Ka Yoga, Ka Putri, dan Candra akan ada di bus 2. Setelah membagi kotak obat kami pun masuk ke dalam bus.
Miss. Desi duduk bersama Bu Nian guru BK kami, dibelakangnya gue dan Gina duduk bersama. Karena Gina masih terlihat mengantuk gue pun menyuruhnya untuk duduk di dekat jendela. Tak lama cewek itu pun tertidur. Bangku yang ada diseberang kami masih kosong hanya ada sebuah tas diatasnya. Tak lama Ka Dion masuk dan duduk di dekat jendela. Satu persatu anak Osis pun mulai mengisi bangku yang kosong.
"Pak udah bisa jalan ya." Kata seseorang yang terakhir menaiki bus kami. Suara itu sangat familiar hingga sosoknya muncul. Ka Arka. Cowok itu tersenyum dan duduk di seberang gue.
"Untung gak kesiangan." Katanya tersenyum tetapi dengan nada menggoda gue.
"Gak, kalo dateng telat di tinggal kan repot." Kata gue asal sambil cemberut. Ka Arka pun tertawa melihat ekspresi gue.
Ka Tio sebagai PJ bus pun mengajak kami untuk berdoa bersama sebelum berangkat. Tak lupa ia juga menjelaskan tata tertib serta mengingatkan untuk memberitahu jika ada yang kurang sehat selama acara. Perjalanan pun berlanjut. Selama itu ada yang tidur, mengobrol, mendengarkan musik, dan memakan cemilan.
Perjalanan menuju puncak lumayan memakan waktu, kami sudah berada didalam bus selama 2 jam macet dijalan tol menuju bogor ditambah padatnya lalu lintas saat kami akan naik ke atas. Aku sedang duduk sambil mendengarkan musik sambil melirik pemandangan yang ada di jendela. "Nay, ada minyak kayu putih?" Tanya Ka Tio menyentuh bahu gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selebgram Fall in Love
Teen FictionArkana Dwi Alexander, seorang remaja SMA yang aktif dan energik. Selain aktif disekolah sebagai wakil ketua OSIS, ia juga aktif sebagai selebgram. Dia juga banyak melakukan endorse untuk beberapa produk. Arka belum pernah merasakan jatuh cinta, ia t...