Pagi itu gue bangun pagi seperti biasa, hari ini kami akan berkumpul di toko seperti biasa. Namun hari ini gue dan Farhan hanya akan stay sampai jam 11 setelah itu makan siang lalu kami akan pergi ke perpus yang ada di kampus Naya. Rencananya gue akan menemani Farhan mencari buku untuk referensi skripsi miliknya. Semalam gue lupa menanyakan apakah Naya mau ikut pergi ke kampus atau tidak. Sebenarnya gue bisa saja pergi menemui Naya langsung ke kamarnya namun sepertinya lebih baik gue mengirim pesan saja.
Arkana : hari ini ada rencana kemana?
Tak lama sebuah pesan pun masuk balasan dari Naya. Ternyata cewek itu sudah bangun.
Nayara : kayanya aku mau ke kampus sebentar aku lupa balikin buku kemarin 😌
Arkana : mau bareng? tapi pagi ke toko dulu
Nayara : hmm, boleh deh. daripada aku mager kalo berangkat sendiri
Arkana : okay, abis sarapan kita jalan ya
Nayara : siap boss
Gue pun tidak lupa mengirim pesan kepada Farhan karena Farhan sedang di tempat Fian sepupunya.
Arkana : Han, ketemu di toko jam 9 ya
Arkana : nanti jam 11 kita baru ke perpus cari buku
Farhan : okay bro
Setelah memberi kabar pada Farhan gue pun bangun dan pergi ke kamar mandi untuk bersiap. Gue memasukkan laptop ke dalam tas, seperti kemarin gue juga membawa kamera gue jaga-jaga jika diperlukan.
Hari ini gue memilih memakai kaos putih dengan kemeja flanel yang tidak dikancing serta celana jeans biru. Seperti biasa sebelum pergi gue memakai parfum dan jam tangan kesayangan gue. Setelah rapih gue pun mengambil tas gue dan keluar kamar. Gue memilih duduk di ruang tengah atas sambil menunggu Mas Alvino atau Naya keluar kamar sambil membuka instagram gue.
Gue membuka postingan yang mentag gue disana. Banyak costumer yang datang kemarin menandai gue, Farhan, dan instagram ARHANA di postingannya. Saat gue sedang menscroll insta suara pintu terbuka. Gue kira Mas Alvino yang keluar pertama ternyata Naya lah yang pertama kali keluar kamar. Cewek itu mengenakan cropped cardi kotak-kotak berwarna coklat dan celana jeans biru.
Gue tersenyum melihat Naya, dan menghampirinya. "Udah rapih?" Tanya gue sambil mengelus kepalanya.
"Udah, MasVin belum keluar?" Tanya Naya sambil melirik pintu kamar Mas Alvino.
"Belum. Gak papa nanti nunggu di cafe dulu sebelum ke kampus?" Kata gue takut Naya bosan jika harus menunggu kami.
"Iya, nanti aku nonton drakor aja sambil nunggu kakak." Kata Naya tersenyum.
Tak lama suara pintu terbuka dan muncullah Mas Alvino dari sana. Naya langsung mundur selangkah menjaga jarak dari gue. "Eh pagi-pagi udah berduaan aja." Kata Mas Alvino nyengir. Cowok itu sudah rapih dengan kemeja hitam bergaris dengan celana chino abu.
"Eh pagi-pagi udah julid aja." Kata Naya santai sambil mengangkat bahunya lalu masuk ke dalam kamar kembali untuk mengambil tas nya.
"Punya ade satu tapi suka ngebalikin kakaknya." Keluh Mas Alvino dengan nada dibuat-buat. Gue tersenyum melihat kedua tingkah saudara ini. "Yuk Mas Arka kita sarapan di bawah." Kata Mas Alvino mengajak gue untuk turun.
Gue menganguk pelan lalu mengambil tas dan kamera gue lalu mengikuti Mas Alvino dari belakang. "Naynay buruan turun sarapan kalo mau berangkat bareng." Kata Mas Alvino sebelum melewati kamar Naya.
Kami berdua pun turun dan menuju meja makan untuk sarapan bersama keluarga Naya. "Mas jangan lupa nanti siang ke kantor Papa." Kata Om Agus mengingatkan anaknya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selebgram Fall in Love
Teen FictionArkana Dwi Alexander, seorang remaja SMA yang aktif dan energik. Selain aktif disekolah sebagai wakil ketua OSIS, ia juga aktif sebagai selebgram. Dia juga banyak melakukan endorse untuk beberapa produk. Arka belum pernah merasakan jatuh cinta, ia t...