9 - Saudara Sepupu

73 4 0
                                    

Arka Pov

Perlahan gue terbangun dan merasa tubuh gue lebih baik sekarang. "Udah bangun?" Tanya Miss. Desi yang sedang menonton film di komputernya.

"Udah Miss." Kata gue tersenyum. Gue duduk dan merasakan dingin dikening gue. Saat gue memegangnya ada sebuah kompres disana. Gue pun membuka kompres itu.

Miss. Desi bangkit dan menghampiri gue. Ia memeriksa keadaan gue. "Udah gak demam." Katanya tersenyum. Gue hanya tersenyum lalu diam memperhatikan kompres ditangan gue. "Tadi Naya yang pasang pas kamu tidur." Kata Miss. Desi santai lalu kembali ke kursinya.

Bel pulang pun berbunyi. Gue menunggu Yoga membawakan tas gue. Anak itu bilang dia akan mengantar gue pulang. "Siang Miss." Seseorang masuk ke dalam UKS. Entah kenapa suaranya familiar. Gue menoleh dan melihat Rafa berdiri disana.

"Siang, perlu obat atau yang lain?" Tanya Miss. Desi ramah.

Rafa tersenyum dan menggeleng pelan. "Mau jemput abang saya pulang Miss." Katanya ramah. Miss. Desi pun mengangguk paham lalu Rafa berjalan menghampiri gue.

"Lo udah mendingan bang?" Tanyanya sambil menghampiri gue.

"Udah ko. Lo bukannya gak mau orang-orang tau kita sepupuan?" Tanya gue sambil tersenyum miring.

Rafa menghela nafas pelan. "Gue gak setega itu juga biarin lo sakit terus pulang sendiri." Katanya pasrah.

"Siang Miss. Desi yang cantik." Kata Bobby muncul dari balik pintu UKS diikuti dengan Yoga dan Andre.

"Siang pak pres kelas." Kata Miss. Desi sambil tertawa. Kemudian perhatian mereka bertiga beralih ke arah gue dan Rafa.

"Ada apa adik Rafa ke sini?" Tanya Bobby seperti berakting di sinetron. Yoga dan Andre tertawa melihat tingkah temannya itu.

"Kepo lo Bob." Kata gue sambil tertawa. Rafa hanya menghela nafas pelan.

"Tau lo Bob. Ni Ka tas lo, tadi gue udah izinin lo ke Mr. David." Kata Yoga memberikan tas gue.

"Thanks bro." Kata gue tersenyum.

Bobby menatap gue dan Rafa dengan curiga. "Jangan bilang selama ini yang lo incer Rafa." Katanya syok. Andre yang kesal pun menjitak kepala Bobby. "Sakit panjul." Kata Bobby sebal. Gue tertawa melihat pertengkaran kedua cowok itu.

"Pertanyaan lo gak mutu. Siapa tau mereka tetanggaan." Kata Andre kesal.

"Gue adenya bang Arka." Kata Rafa datar.

Bobby tampak kaget mendengar ucapan Rafa. "Hah? Kok gue gak pernah liat lo? Ka bukannya ade lo cuma Kaniya sama Dipta?" Tanya Bobby heboh.

"Rafa ade sepupu gue. Kalian emang gak pernah liat, soalnya dia jarang ke rumah gue." Kata gue santai.

"Ohhh, hampir aja gue sangka tante Nova punya anak yang gak gue tau." Kata Bobby polos.

"Bukan urusan lo juga bambang." Kata Andre sebal.

Yoga hanya santai menyaksikan pertengkaran kedua cowok itu. "Lo bisa bawa motor?" Tanya Yoga kepada Rafa tiba-tiba. Rafa pun mengangguk pelan.

"Yaudah yuk pulang, lo bawa motor Arka ya Fa." Kata Yoga santai lalu mengajak kami pulang. Pulang ke rumah gue tepatnya.

Kami berlima pun berjalan menuju parkiran. Banyak mata yang memperhatikan kami. "Lo kalo mau pulang duluan gak apa-apa gue bisa dianterin mereka." Kata gue yang berjalan disamping Rafa sedangkan ketiga teman gue berjalan didepan kami.

"Gak apa-apa. Tapi lo harus belain gue di depan Mommy kalo Mommy marah karena tau gue bawa motor." Katanya sedikit mengancam.

Gue pun tertawa lalu mengangguk pelan. "Iya, btw lo tau dari mana gue sakit?" Tanya gue bingung. "Naya?" Tanya gue ragu. Rafa pun mengangguk pelan. Gue tersenyum melihat jawaban Rafa.

Selebgram Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang