2 - Senior yang menyebalkan

233 10 0
                                    

Belajar dari kejadian kemarin hari ini gue datang lebih awal. Rasanya gue gak mau mengulangi kejadian kemarin. Gue melangkahkan kaki masuk ke dalam sekolah. Sekolah masih sepi belum terlalu banyak orang. "Gue kepagian kayanya." Kata gue berjalan perlahan menuju kelas gue.

Mata gue berhenti sejenak melihat sosok ka Arka yang baru saja keluar dari ruang OSIS. Ia melihat gue dan tersenyum miring. "Gue harus buru-buru masuk kelas." Kata mengganti arah menghindari Ka Arka.

"Pengharum ruangan. Tumben dateng pagi." Kata seseorang dari belakang gue. Suara ini suara yang gue kenal. Suara Ka Arka siapa lagi. Kenapa juga dia harus nyamperin gue.

"Nama saya Naya ka." Kata gue singkat. Gue dapat melihat sorot mata tajam para senior cewek dari ruang OSIS. Ka Arka kayanya sengaja mau buat gue diterkam sama macannya.

Ka Arka sedikit tertawa. Dia tampak sangat tau bagaimana caranya membuat wajahnya terlihat tambah ganteng. Keluhku sebal.

"I know." Katanya tersenyum. "Jangan telat lagi besok-besok." Katanya mengingatkan. Gue gak tau kenapa hari ini cara bicara ka Arka lebih bersahabat namun bukan berarti dia tak menyebalkan ia masih sama saja menyebalkan. Iya menyebalkan karena abis ini pasti gue akan jadi bahan untuk dikerjain para senior cewek.

"Ka Arka." Kata seseorang memanggil Arka dari belakang. Gue pun ikut menoleh melihat sorot mata ka Arka. Cowok itu dari kelas sebelah. Namanya Rafa kalo tidak salah, Kirana pernah membicarakannya.

"Saya duluan ke kelas ya ka." Kata gue berusaha kabur. Ka Arka pun mengangguk pelan. Dari jauh gue dapat melihat kedua orang itu berbicara. Entah kenapa kalo diperhatikan mereka berdua sedikit mirip. Tapi mereka sangat berbeda Ka Arka itu tidak bisa diem, suka tebar pesona, sedangkan Rafa lebih kalem. Sudahlah tak ada gunanya mengurusi kedua orang itu.

Hari ini adalah test dan pengenalan OSIS serta ekskul yang ada di sekolah. Test berjalan lancar dan sekarang adalah pengenalan para anggota OSIS. Ka Gisha selaku ketos memperkenalkan para rekannya dan ternyata Ka Arka adalah waketos. Gue sempat kaget pantas saja cowok itu terkenal diantara para senior selain karena wajahnya. Setelah itu games skala besar pun dimulai. Untuk mengakrabkan para senior dan junior kami akan bermain berkumpul berdasarkan jumlah. Satu persatu pun para peserta tersingkir hingga tersisa 25 orang.

"Angka selanjutnya itu..." kata Ka Ryan yang memandu games. "Dua." Kata Ka Ryan membuat peserta lain sibuk mencari pasangan.

Gue yang baru saja ingin menarik Kirana tiba-tiba merasa tanganku ditarik dari belakang membuat gue menengok dan melihat Ka Arka disana. "Sama gue." Katanya singkat.

Tadinya gue mau menolak tapi saat gue lihat yang lain sudah berpasangan. Akhirnya gue pasrah. Entah kenapa gue merasa ada sesuatu yang hangat saat menggenggam tangan ka Arka.

"Selanjutnya... sembilan." Kata Ka Ryan menyebutkan angka lain. Baru gue ingin melepas tangan ka Arka tapi cowok itu menahannya.

"5... 4... 3... 2... 1..." kata Ka Ryan menghitung mundur. "Buat yang belum bersembilan bisa keluar dari permainan." Katanya lagi.

Ka Arka dengan santai melepaskan tangannya lalu keluar dari lapangan. Gue pun akhirnya mengikutinya dan duduk sedikit menjauh darinya. Gue masih sayang diri sendiri untuk menjaga jarak dari cowok itu.

Setelah itu kami kembali dikumpulkan di lapangan untuk pengenalan ekskul. Jadi ada penampilan ekskul disana. Saat ini ekskul photography sedang menampilkan bagaimana cara pengambilan foto yang baik. Gue melihat ka Arka berdiri tak jauh dari stand mereka. Nampaknya ia ikut ekskul itu.

Bermacam-macam ekskul telah tampil dan sebelum acara hari ini berakhir kami diminta membuat sebuah surat cinta untuk senior. Dan akhirnya besok adalah hari terakhir. Utungnya masa orientasi ini hanya berlangsung 3 hari jika tidak bisa mati gue.

Selebgram Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang