28 - Ujian Akhir Sekolah

12 1 0
                                    

Tak terasa minggu depan adalah hari Ujian Akhir Sekolah. Setelah Ujian Akhir kami akan belajar untuk mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi. Hari itu seperti biasa gue dan anak-anak pergi bimbel. Hari ini sangat melelahkan rasanya. Apalagi menjelang hari ujian gue lebih fokus belajar dan jarang bermain keluar.

Gue memasukkan buku bimbel dan bergegas untuk pulang. "Ka, gue hari ini gak bawa motor. Gue nebeng ya." Kata Rana yang duduk di sebelah gue.

"Ok." Kata gue singkat sambil tersenyum.

Setelah berpisah dengan anak-anak, gue membonceng Rana dan berjalan menuju perumahan Permata. Karena sudah mendekati ujian Rana jadi sering pulang bareng gue. Katanya ia dilarang orang tuanya membawa motor karena takut cape. Lagian arah rumah kami pun searah jadi gue tak terlalu mempermasalahkan hal itu.

Selesai mengantar Rana, gue pun langsung izin pamit pulang. Sesampainya dirumah gue meletakkan tas gue dan pergi mandi. Hari ini rasanya badan gue sangat lelah. Karena gue merasa lapar, selesai mandi gue pun langsung berpakaian dan turun ke bawah untuk makan malam.

"Abang nonton tv bareng Dipta yuk." Kata Dipta saat kami selesai makan malam itu.

"Dipta, abangnya lagi cape. Dipta nonton sama Mama Papa aja ya. Abang kalo mau istirahat langsung ke kamar aja gak apa-apa." Kata Mama sambil merangkul Dipta.

"Makasih ya Ma. Abang istirahat di kamar ya Ma." Kata gue lalu berjalan menuju kamar gue.

Gue merebahkan tubuh gue diatas ranjang. Gue mengambil ponsel dan memencet tombol video call. Hari ini gue belum mengabari Naya dari pulang sekolah. Tak lama wajah Naya muncul di layar ponsel gue.

"Hai." Kata gue sambil tersenyum.

"Hai, baru sampe rumah?" Tanya Naya sambil tersenyum.

"Udah lumayan lama si. Tadi sampe rumah langsung mandi sama makan." Kata gue tersenyum.

Naya pun mengangguk pelan. Cewek itu mengenakan kaos biru muda polos dengan rambut yang di gerai. Gue tersenyum melihat Naya. Ia sangat cantik bahkan tanpa bedak sedikit pun. "Kamu lagi apa?" Tanya gue sambil menatap wajah Naya melalui layar ponsel.

"Nonton film." Kata Naya menunjukkan layar televisinya yang sedang memutar drama korea. "Gimana persiapan ujiannya?" Tanya Naya kembali memperlihatkan wajahnya.

"Not bad. Abis aku selesai ujian kita jalan ya." Kata gue sambil tersenyum.

Naya yang menatap gue pun ikut tersenyum. Ia mengangguk dengan semangat. Memang sudah lama sekali kami jalan bersama, apalagi mendekati tanggal ujian. Kami hanya bertemu saat berangkat sekolah dan mengirim pesan singkat disela-sela kesibukan kami. Terkadang kami pun mengobrol lewat video call saat malam. Untungnya Naya tidak pernah protes.

"Yaudah, aku tidur duluan ya yang. Kamu jangan begadang tidurnya." Kata gue lembut.

"Iya, selamat istirahat Kana." Kata Naya sambil tersenyum.

"Night Stela." Kata gue tersenyum lalu menutup video callnya.

Tak lama setelah menutup sambungan video call, gue pun tertidur. Hari ini rasanya sangat melelahkan sekali. Persiapan ujian sangat menghabiskan energi gue. Weekend yang terasa singkat pun berlalu. Kini hari ujian pun tiba. Gue bangun pagi dan segera bersiap. Gue berniat untuk berangkat pagi karena lebih baik menunggu di sekolah dibandingkan datang mepet waktu ujian.

Gue menuju ruang ujian dan langsung mencari tempat duduk gue. Ujian Sekolah ini setiap siswa duduk sendiri-sendiri. Andre yang baru tiba bersama Bobby langsung duduk di depan gue. "Semangat banget yang dateng pagi bareng ayang." Goda Bobby sambil tertawa pelan lalu duduk ke tempatnya.

Selebgram Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang