Semalam gue ke rumah Naya, tapi cewek itu tidak mau menemui gue. Gue hanya bertemu Bunda, dan Bunda bilang Naya sudah tidur. Gue hanya bisa pasrah dan akhirnya memutuskan untuk kembali pulang ke rumah. Setibanya dirumah gue memutuskan untuk beristirahat tanpa makan malam. Gue membuka aplikasi pesan di ponsel gue.
Arkana : maaf yang :(
Arkana : aku bisa jelasin semua, besok aku anter sekolah ya
Arkana : good night my stela :)
Gue meletakan ponsel gue dan berbaring di ranjang. Hari ini gue lelah dan semua rencana gue berantakan. Gue menghela nafas pelan sambil menutup mata gue dengan lengan kanan gue.
Keesokan paginya, gue bangun pagi dan langsung bersiap untuk mengantar Naya sekolah. Mama yang melihat gue sudah rapih pagi-pagi pun menatap gue dengan tatapan bingung. "Abang mau kemana?" Tanya Mama heran.
"Anterin Naya sekolah." Kata gue sambil nyengir.
"Makan dulu, Mama udah masak, semalem kamu juga gak makan malem." Kata Mama sambil menyendokan sepiring nasi goreng untuk gue.
Gue melihat jam masih jam 6 kurang, akhirnya gue pun memutuskan untuk makan sebentar. Bisa bahaya jika gue pergi tanpa sarapan. Yang ada Mama tidak akan mengizinkan gue pergi. Gue pun makan sambil melihat ponsel gue. Naya hanya membaca pesan gue tanpa membalasnya. Gue menghela nafas pelan lalu mempercepat sarapan gue.
Selesai makan gue langsung menyalakan mobil dan pergi menuju rumah Naya. Saat gue tiba, gue melihat Bunda Naya sedang menutup pintu gerbang, sepertinya Ayahnya Naya baru berangkat kerja. "Pagi tante." Sapa gue sambil tersenyum.
"Pagi Nak Arka." Kata Tante Shinta tersenyum. "Kamu gak bilang sama Naya mau jemput?" Tanyanya bingung.
"Bilang kok tan. Naya nya ada kan tan?" Kata gue masih dengan wajah tersenyum.
"Naya baru aja berangkat sama Ayahnya katanya dia mau belajar di sekolah sebelum ulangan harian." Kata Tante Shinta merasa tak enak melihat gue datang pagi-pagi.
"Oh gitu ya tan." Kata gue tersenyum kecewa.
"Kalian lagi berantem?" Tanya Tante Shinta khawatir. Gue pun hanya bisa tersenyum pahit. "Maaf ya Nak kalo Naya jadi sensitif soalnya banyak yang harus anak itu pelajari buat ujian." Kata Tante Shinta berusaha menghibur gue.
"Gak kok Tante, Arka yang salah udah buat Naya salah paham, makanya Naya sekarang marah sama Arka." Keluh gue pelan.
"Yaudah coba dibicarain biar bisa cepet selesai masalahnya." Kata Tante Shinta tersenyum.
"Iya, makasih ya tante. Arka pamit pulang dulu ya tan." Kata gue tersenyum lalu pamit pulang.
Gue kembali ke rumah dengan wajah lesu. Mama yang melihat gue tak banyak berkomentar. Untung saja Dipta dan Kaniya sudah berangkat sekolah. Gue pun izin untuk beristirahat di kamar. Siang ini gue harus bertemu dan berbicara dengan Naya. Gue membuka ponsel dan mengirim pesan kepada Denis karena gue gak mungkin bertanya pada Rafa yang sedang marah apalagi Ines.
Arkana : Denis
Tak butuh waktu lama Denis membalas pesan gue.
Denis : iya bang
Gue tersenyum melihat Denis membalas pesan gue seperti biasa. Nampaknya Denis bisa membantu gue saat ini.
Arkana : hari ini pulang jam berapa? Ada bimbel?
Denis : wihhh, tumben nanya gue pulang jam berapa
Denis : btw ini nanya gue apa Naya maksudnya .,.

KAMU SEDANG MEMBACA
Selebgram Fall in Love
Подростковая литератураArkana Dwi Alexander, seorang remaja SMA yang aktif dan energik. Selain aktif disekolah sebagai wakil ketua OSIS, ia juga aktif sebagai selebgram. Dia juga banyak melakukan endorse untuk beberapa produk. Arka belum pernah merasakan jatuh cinta, ia t...