Setelah LDK selesai, gue sekeluarga liburan ke rumah eyang di Jogja. Rumah eyang memang sangat luas, karena sudah banyak anak-anaknya yang merantau, sebagian rumah dijadikan kamar kos oleh eyang. Meskipun sebagian rumah eyang sudah dijadikan kamar kos tetapi masih banyak kamar kosong yang tetap dipertahankan untuk anak-anaknya menginap. Karena tiap bulannya pasti ada anak eyang yang datang menginap.
Pagi itu gue masih belum beranjak dari tempat tidur. Semalam Ka Vino mengajak pergi menonton konser di alun-alun sehingga kami pulang larut. Hari ini niatnya kami akan pergi ke pantai. Setiap pulang ke Jogja memang Ka Vino selalu mengajak gue pergi. Ka Vino ini anak dari Om Agus dan Tante Citra yang tinggal di Jogja bersama eyang.
Ka Vino anak semata wayang di keluarganya, apalagi ia cucu pertama dan tinggal bersama eyang, kalian pasti sudah bisa membayangkan kalo Ka Vino ini anak emas di keluarga gue. Dan beruntungnya gue karena dibanding dengan sepupu yang lain Ka Vino paling dekat dengan gue makanya ia selalu menanyakan kapan gue main ke Jogja.
"Nay..." Suara Ka Vino mengetuk pintu kamar gue.
"Iya ka." Kata gue bangun dan beranjak membuka pintu.
"Buruan bangun siap-siap, udah pada nunggu mau sarapan bareng di bawah." Kata Ka Vino gemas melihat gue yang baru bangun.
"Lagian siapa yang semalem ngajakin nonton konser sampe larut." Keluh gue.
Ka Vino hanya nyengir menunjukkan muka tak bersalah. "Yaudah buruan mandi jangan lama-lama." Katanya tersenyum lalu mengacak rambut gue.
Setelah Ka Vino pergi gue buru-buru mandi dan berpakaian, bisa diomelin Bunda kalo sampe gue gak nonggol juga. Gue turun dan berjalan menuju meja makan. Tapi anehnya meja makan masih sepi, bahkan Bunda masih memasak bersama tante Citra. "Tumben anak Bunda udah bangun." Kata Bunda melihat gue yang terlihat bingung.
"Udah pada selesai ya bun makannya?" Kata gue hati-hati.
Bunda dan tante Citra saling berpandangan. "Belum ko Nay, baru aja tante sama bunda selesai masak. Kamu tolong panggilin yang lain ya." Kata Tante Citra sambil meletakkan nasi goreng yang baru matang.
"Ka Vino..." kata gue berteriak mencari cowok usil itu. Ah kenapa tadi gue gak ngecek jam dan percaya ucapan Ka Vino.
"Naya jangan teriak-teriak." Kata Bunda melihat gue yang sudah berjalan mencari Ka Vino.
Ka Vino yang sedang menonton TV hanya cuek mendengar teriakan gue. "Ka Vino kok boong si." Kata gue sebal.
"Kaka gak boong kok, emang mau pada sarapan kan." Kata Ka Vino tanpa dosa.
"Tapi kan Bunda sama tante masih masak tadi. Ka Vino..." belum sempat gue melanjutkan ucapan gue, Bunda sudah memanggil gue.
"Naya, ko malah duduk bukannya panggil eyang, Ayah sama Om Agus." Kata Bunda kesal melihat gue yang duduk disebelah Ka Vino.
"Oh iya bun, Naya lupa." Kata gue berlari menuju kamar eyang.
Sarapan kami pun berjalan dengan tenang, hanya gue yang memasang wajah malas melihat Ka Vino. "Mas, minta maaf yang bener sama Naya." Kata tante Citra kepada Ka Vino.
"Tapi kan Ma.." keluh Ka Vino.
"Udah mba gak papa, lagian salah nya Naya sendiri jam segitu masih tidur." Kata Bunda menatap gue tajam. Gue hanya bisa diam, bisa panjang urusannya kalo gue jawab ucapan Bunda. Ayah dan Om Agus hanya diam tidak ingin ikut campur diperdebatan kami.
"Sudah sudah, cucu eyang ko kaya tom and jerry aja pagi-pagi gini. Kalo kalian gak baikan kita gak jadi ke pantai." Kata eyang uti mengultimatum kami. Eyang kakung hanya menggeleng melihat tingkah kami.
![](https://img.wattpad.com/cover/225585120-288-k612673.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Selebgram Fall in Love
Teen FictionArkana Dwi Alexander, seorang remaja SMA yang aktif dan energik. Selain aktif disekolah sebagai wakil ketua OSIS, ia juga aktif sebagai selebgram. Dia juga banyak melakukan endorse untuk beberapa produk. Arka belum pernah merasakan jatuh cinta, ia t...