Pagi itu setelah bersiap sekolah dengan santai gue berjalan menuju ruang makan. Gue melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul 6. Pagi itu suasana rumah gue sudah sepi. Ayah selalu berangkat kerja jam 6 kurang karena takut kena macet, sedangkan Bunda sedang bersiap untuk pergi mengajar. Tadi pagi Bunda membangunkan gue dan bertanya apa gue akan ikut Ayah lagi ke sekolah atau tidak, dan gue memilih untuk berangkat sendiri. Gue masih ingat saat kemarin gue tiba disekolah dan sekolah masih sepi hanya beberapa orang yang baru datang. Bisa-bisa gue diledekin Pak Satpam lagi kalo dateng pagi.
Gue anak tunggal dikeluarga dan gue pun sudah terbiasa melakukan apa-apa sendiri. Contohnya adalah sarapan. Keluarga gue jarang sarapan bersama. Biasanya kami hanya sarapan bersama di hari libur. "Sayang buruan makannya, itu ojek kamu udah dateng." Kata Bunda keluar dari kamar mendengar suara motor berhenti didepan rumah.
"Aku belum pesen gojek bunda." Kata gue cuek sambil melanjutkan makan.
"Kok kamu belum pesen? Nanti telat gimana? Masa anak guru masuk sekolahnya telat terus malu bunda setiap ambil rapot pasti walas kamu bilang gitu." Kata Bunda menghela nafas pelan.
Gue yang sudah biasa mendengar ucapan bunda pun hanya nyengir aja. Dulu waktu SMP gue sekolah di tempat Bunda ngajar, dan kalian pasti tau itu gak enak banget. Setiap tingkah laku gue selalu dikomentarin entah itu oleh guru maupun siswa lain. Makanya gue gak mau menjadi pusat perhatian lagi disana. Makanya untuk sekolah SMA gue gak mau sekolah di sana lagi.
Selain itu, Bunda juga gak melarang gue karena pilihan gue NHS. NHS salah satu sekolah yang terkenal disini. Meskipun sekolah swasta tapi untuk masuk ke sana harus melalui test. Bukan hanya soal kepintaran yang dilihat tapi juga bakat. Waktu itu gue pernah ke NHS mengambil formulir bersama Bunda, dan Bunda cuma bilang kalo gue gak masuk NHS, gue disuruh balik ke sekolah Bunda mengajar. Setelah berusaha sekuat tenaga akhirnya gue keterima di NHS. Yeay...
Gue sengaja belajar dengan sungguh-sungguh supaya gue gak perlu kembali ke sekolah lama gue. Bukannya karena sekolah itu jelek, tapi gue ingin terlepas dari embel-embel anak Bu Sinta guru SMA disana. Gue mau kehidupan yang tenang tidak seperti di SMP.
Siapa sangka ternya kehidupan SMA gue pun tidak terlalu lancar, meskipun tidak separah waktu SMP, tapi fans Ka Arka sangat mengganggu gue pada awalnya. Untung sekarang sudah lebih baik, meskipun gue gak akan bisa lepas dari cowok satu itu.
"Bunda juga belum pesen perasaan. Itu siapa kalo bukan gojek kamu?" Kata Bunda bingung lalu berjalan keluar rumah dengan seragam PGRI nya.
Seorang anak laki-laki berdiri di depan gerbang rumah kami yang sedikit terbuka. Ia tersenyum melihat Bunda keluar. "Cari siapa ya nak?" Kata Bunda ramah mendekati cowok itu.
"Pagi tante, saya Arka temennya Naya tante. Naya nya ada?" Kata Ka Arka salim pada Bunda.
"Oh temennya Naya, ada kok, anaknya lagi sarapan." Kata Bunda tersenyum. "Yuk masuk, kamu udah sarapan?" Tanya Bunda lagi.
Gue yang merasa feeling gak enak karena Bunda tidak kembali pun keluar sambil memakan roti dan membuka ponsel. "Gojek siapa bun? Kalo gak ada aku aja yang order." Kata gue menoleh ke arah Bunda.
Ka Arka tersenyum miring mendengar ucapan gue. Bunda hanya menghela nafas pelan melihat gue. "Kan Bunda bilang kalo makan duduk." Kata Bunda mulai mengomel lagi. Ka Arka tertawa mendengar ucapan Bunda.
Gue memandang Ka Arka dengan sebal seolah berkata ngapain pagi-pagi ke sini. "Kamu gimana masa lupa kalo temen kamu mau jemput." Kata Bunda heran.
"Aku gak pernah minta jemput kok." Kata gue bingung. Seketika gue ingat kata-kata Ka Arka kemarin. Gue kira dia hanya bercanda tapi ternyata serius. Sebelum terjadi perbincangan panjang gue pun langsung berlari ke dalam rumah untuk mengambil tas dan meminum sisa susu yang ada di meja.
![](https://img.wattpad.com/cover/225585120-288-k612673.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Selebgram Fall in Love
Fiksi RemajaArkana Dwi Alexander, seorang remaja SMA yang aktif dan energik. Selain aktif disekolah sebagai wakil ketua OSIS, ia juga aktif sebagai selebgram. Dia juga banyak melakukan endorse untuk beberapa produk. Arka belum pernah merasakan jatuh cinta, ia t...