Kami berenam duduk dan berbincang. Icha menceritakan bahwa bulan depan akan ada pensi di sekolahnya. Ia mengajak kami untuk datang ke sana. "Hai guys." Sapa Kak Bobby dari arah belakang gue.
Gue menoleh dan melihat Kak Bobby datang bersama seorang cewek. Rana. Ini pertemuan pertama gue secara langsung dengannya. Cewek itu memakai dress hitam dengan panjang di atas lutut dengan pita dipinggangnya. Baju yang simpel namun tetap terlihat cantik. Ia tersenyum dan mengikuti Kak Bobby dari belakang. Kak Bobby duduk disebelah Kak Andre sedangkan Rana duduk disebelahnya tepat di depan Kak Arka.
"Happy birthday ya Ndre." Kata Rana sambil memberikan sebuah kotak pada Andre.
"Thank you Ran." Kata Kak Andre sambil tersenyum. Ia membuka kado itu dan isinya sebuah tumbler.
"Sering-sering minum air putih." Kata Rana tersenyum.
"Siap." Kata Kak Andre menyimpan kembali botol minum itu. "Btw Ran, kenalin ini Icha cewek gue, kalo ini Oliv ceweknya Yoga, nah kalo terakhir ini Naya ceweknya Arka." Kata Kak Andre memperkenalkan kami satu persatu.
Gue melihat ekspresi Rana sempat terdiam sebentar saat Kak Andre memperkenalkan gue. Namun itu hanya beberapa detik lalu cewek itu tersenyum. "Hai gue Rana temen bimbel mereka." Kata Rana ramah. Gue berusaha tersenyum melihat Rana atau yang harus gue panggil Kak Rana karena ia satu tahun di atas gue.
"Hai." Sapa Kak Oliv sambil tersenyum.
Setelah semua orang berkumpul, kami berdelapan pun mulai memesan makanan. Seorang pelayan membawa kue ulang tahun diiringi dengan penyanyi di cafe itu menyanyikan lagu ulang tahun untuk Kak Andre. Ternyata Kak Arka dan yang lain sudah mempersiapkan itu. Pantas saja tadi Kak Arka sempat berbincang dengan seorang yang ada di cafe itu.
Pesta ulang tahun Kak Andre pun berjalan dengan lancar. Bahkan Kak Andre juga menerima hadiah sepatu olahraga yang diinginkannya dari teman-temannya. Kami berdelapan makan bersama disana. Angin malam itu mulai berhembus pelan membuat gue sedikit merasa dingin. Saat itu gue sedang berbicara dengan Kak Oliv, sedangkan Kak Arka sedang berbicara dengan Kak Bobby dan Kak Rana.
Gue meletakan tangan gue diatas rok sambil menahan dingin itu. Hingga tiba-tiba gue merasakan sesuatu menyentuh bahu gue. Gue menoleh dan melihat Kak Arka memakaikan jaketnya dibahu gue. "Mulai dingin." Kata Kak Arka sambil tersenyum. Sikap Kak Arka membuat teman-temannya yang lain berdeham menggoda kami.
"Makasih." Kata gue malu dan memakai jaket Kak Arka dengan benar. Gue melihat sekilas wajah Kak Rana yang kecewa.
Cewek itu juga merasa dingin karena ia hanya memakai dress dengan lengan sebahu. Kak Bobby yang duduk disebelahnya pun memberikan jaketnya dan menyuruh Kak Rana untuk pindah duduk di tengah. Cewek itu kini duduk didepan gue sambil tersenyum. Entah kenapa gue merasa ada yang berbeda dari senyumannya.
Karena posisi duduknya berubah Kak Rana pun mulai berbicara dengan Kak Oliv. Mungkin karena mereka sepantaran obrolan mereka pun terasa sangat nyambung. Gue yang memang tidak terbiasa dengan orang baru pun hanya menyimak obrolan mereka.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Kami berdelapan pun bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing. Saat gue dan Kak Arka sedang berbicara dengan Kak Yoga dan Kak Oliv, tiba-tiba Kak Bobby menghampiri kami dengan Kak Rana berdiri dibelakangnya.
"Ka, gue mau ngomong sebentar." Kata Kak Bobby memanggil Kak Arka.
Kak Arka mengerutkan keningnya sebentar lalu mengangguk pelan. "Sebentar ya." Kata Kak Arka mengelus kepala gue.
Kak Yoga dan Kak Oliv pun akhirnya pamit duluan. Gue dan Kak Rana berdiri tanpa ada yang berbicara satu sama lain. Kak Arka dan Kak Bobby kembali menghampiri kami. "Ran, sorry banget ya, nyokap gue tiba-tiba nyuruh pulang cepet." Kata Kak Bobby dengan wajah menyesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Selebgram Fall in Love
Roman pour AdolescentsArkana Dwi Alexander, seorang remaja SMA yang aktif dan energik. Selain aktif disekolah sebagai wakil ketua OSIS, ia juga aktif sebagai selebgram. Dia juga banyak melakukan endorse untuk beberapa produk. Arka belum pernah merasakan jatuh cinta, ia t...