33 - Putus atau Terus?

20 1 0
                                    

Setelah Naya minta break, gue memberi space untuk Naya walau gue akui rasanya sulit. Gue merindukan cewek itu. Meskipun gue masih mendapat kabar dari Denis mengenai Naya. Terkadang kami pun tidak sengaja bertemu diruko depan komplek. Meskipun tidak banyak berbicara, Naya masih mencoba menyapa gue dengan senyumannya. Terkadang gue sengaja menunggu cewek itu pulang bimbel hanya untuk memastikan ia pulang dengan selamat.

Kegiatan gue selama liburan ini gue isi dengan memperhatikan Naya dari jauh. Setidaknya ini bisa menghilangkan sedikit rasa rindu gue dari cewek itu. Hingga tak terasa waktu liburan gue pun berakhir. Gue kembali dengan rutinitas perkuliahan gue di Bandung. Mencoba menyibukkan diri dengan kegiatan kampus, dan tetap mencari kabar Naya melalui Denis. Gue bersyukur karena Denis banyak membantu gue selama ini. Dari Denis pun akhirnya gue tau Naya sedang mendaftar di salah satu universitas di Jogja.

Jujur ada sedikit rasa sedih yang gue rasakan, karena jarak kami akan semakin jauh. Gue kira Naya akan kuliah di Jakarta bersama dengan teman-temannya, namun ternyata cewek itu memiliki rencana lain. Siang itu di kampus gue sedang menunggu Farhan di perpustakaan sambil memainkan ponsel gue. Hari ini kami berjanji bertemu di perpus. Kami akan membuat proposal untuk rencana bisnis kami untuk mata kuliah perencanaan bisnis.

Sebelum mencari tempat gue sudah mengambil beberapa buku untuk referensi kami nanti. Gue melihat Farhan berjalan menghampiri gue. "Udah sebulan masih kusut aja itu muka." Kata Farhan santai lalu duduk di samping gue.

"You know lah." Kata gue tersenyum sekilas.

"Dia butuh waktu. Lo tinggal nunggu aja sekarang. Yang penting lo udah buat kejelasan hubungan lo sama Rana kan?" Tanya Farhan sambil membuka laptopnya.

"Udah, untungnya Rana mau ngerti meskipun dia nangis pas gue jelasin." Kata gue pasrah.

"Good. Gak ada yang salah kalo lo nganggep Rana temen. Cuma Rana juga harus tau kalo lo gak ada perasaan lebih sama dia." Kata Farhan. Gue pun menganguk setuju.

Kami berdua pun akhirnya memulai membuat proposal bisnis kami. Gue membuat design produk sedangkan Farhan membuat proposalnya. Kami berdua menghabiskan waktu seharian di perpustakaan.

Hari demi hari pun berlalu. Tanpa terasa waktu ujian Naya pun tiba. Gue yang memang tidak bisa pulang minggu itu karena harus mempersiapkan tugas bisnis bersama dengan Farhan akhirnya memutuskan mengirimkan makanan untuk Naya. Gue cuma berharap bisa memberi semangat untuk cewek itu.

Siang itu gue memesan di salah satu aplikasi online. Gue membeli es krim kesukaan Naya. Naya suka sekali dengan Walls Ice Cream Selection. Gue sengaja memesan 5 varian rasa es krim itu dan mengirimnya ke rumah Naya. Tak lupa gue memesan goody bag yang tetap menjaga es krim itu agar tidak mencair. Diluarnya terdapat sebuah kartu ucapan yang sudah gue request isi tulisannya.

Semangat ujiannya Stela..

Hari itu kami sedang mengecek produk dan membuat presentasi. Minggu itu pas sekali Yoga juga tidak pulang dan ia sedang mengerjakan tugas bersama dengan Kinan. Akhirnya kami berempat pun mengerjakan bersama. Yoga dan Kinan duduk di pantry dapur sedangkan gue dan Farhan di depan ruang tengah karena kami membutuhkan space yang lebih untuk memeriksa produk.

Karena sudah waktunya jam makan siang, kami pun memutuskan untuk memesan makanan bersama. Gue dan Farhan sudah selesai mengecek produk, tinggal presentasi yang masih harus kami perbaiki. Kami pun memutuskan untuk beristirahat. Kinan yang nampaknya juga sudah selesai duduk bersama kami, kedua teman gue itu kini sedang bermain PS menghilangkan lelah. Yoga sedang ke bawah mengambil pesanan makanan.

Gue yang sedang malas pun hanya bersandar di Sofa sambil memainkan ponsel. Sebuah notifikasi pesan masuk di ponsel gue. Pesan dari Naya. Cewek itu mengirimkan foto es krim yang gue kirim dengan sebuah pesan singkat.

Selebgram Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang