51 - Bandung

14 2 0
                                    

Gue dan Farhan berangkat menuju kampus Naya. Kami janjian bertemu Naya dan Fian di perpus. Awalnya gue memang cemburu dengan Fian, namun karena gue melihat sepertinya Fian tidak ada gelagat aneh-aneh pada Naya akhirnya gue pun mencoba menerima hubungan pertemanan Naya dengan Fian. Sepertinya Fian juga tidak akan aneh-aneh apalagi kata Farhan, Fian sudah punya pacar.

Setelah memarkirkan mobil, kami berdua pun turun dan berjalan menuju perpus. Disana Naya dan Fian sudah menunggu sambil duduk di taman depan perpus. Gue dan Farhan menghampiri mereka. Kami berempat memasuki perpus bersama. Farhan berjalan lebih dulu dengan Fian, sedangkan gue dengan Naya dibelakang mereka.

"Fi, gue balikin buku dulu ya berat, lo kalo mau duluan nyari buku sama Kak Farhan gak papa." Kata Naya saat kami sudah di dalam perpus. Sebenarnya Naya hanya perlu mengembalikan satu buku.

"Okay Nay, kita di rak ekonomi bisnis ya." Kata Fian mengajak Farhan pergi.

"Eh, kakak kalo mau ikut Kak Farhan gak papa." Kata Naya melihat gue tidak mengikuti Farhan dan Fian.

"Aku kira kamu sengaja nyuruh Fian duluan karena mau berduaan sama aku." Kata gue menggoda Naya.

"Geer banget si." Kata Naya sambil menggeleng kepalanya pelan. Gue pun tersenyum sambil mengelus rambut Naya pelan.

Kami berdua saat ini sedang mengantri mengembalikan buku. Karena masa ujian sudah selesai kampus jadi tidak terlalu ramai seperti saat ini. Bahkan di antara rak perpus gue hanya melihat beberapa mahasiswa saja, sisanya setelah mengembalikan buku mereka langsung keluar dari perpus. Saat gue sedang mengantri dengan Naya, sebuah telepon masuk dari dosen pembimbing gue. Karena merasa penting gue pun izin kepada Naya mencari tempat yang sedikit sepi untuk menerima telepon.

"Hallo Prof." Kata gue mengangkat telepon itu. Telepon dari Prof. Arman salah satu pembimbing akademik gue.

"Hallo Arkana, besok bisa ketemu saya di ruangan saya?" Tanya Prof. Arman to the point. Dosen gue yang satu ini memang tidak terlalu suka berbasa-basi.

"Sorry Prof, saya lagi di Jogja ada urusan, besok baru balik. Ada apa ya Prof?" Tanya gue merasa tak enak menolak permintaan dosen gue.

"Ada yang mau saya omongin sama kamu. Kalo lusa gimana?" Tanya Prof. Arman masih mencoba mencari waktu yang pas.

"Saya usahakan bisa Prof." Kata gue.

"Ok, lusa saya tunggu jam 10 ya diruangan saya." Kata Prof. Arman.

"Baik Prof." Kata gue mengiyakan permintaannya.

"Ok kalau begitu. Sampai ketemu lusa." Kata Prof. Arman mengakhiri teleponnya.

Gue menghela nafas pelan. Sepertinya yang ingin dibicarakan Prof. Arman sangat penting, tapi gue udah ngajak Naya pulang bareng. Gue pun terpikirkan ide mengajak Naya menginap semalam di Bandung. Apartemen gue memang ada 2 kamar, bisa saja Naya menginap disana. Tapi lebih baik mencari opsi lain. Gue pun mengingat Deena tetangga apartemen gue. Dia salah satu teman BEM gue dikampus.

"Hallo Ka." Kata Deena mengangkat telepon gue.

"Hallo Deen, lagi dimana lo?" Tanya gue langsung to the point.

"Di kampus nunggu Bu Sulis mau bimbingan. Kenapa Ka?" Tanya Deena sedikit bingung.

"Lo minggu ini ada rencana balik ke rumah?" Tanya gue sedikit ragu.

"Gak kayanya, gue mau selesaiin bab 3 gue. Tumben lo nanya. Kok gue jadi curiga gitu ya." Kata Deena sedikit menebak. "Mau minta tolong gue ya lo?" Goda Deena sambil tertawa pelan.

Gue tertawa pelan mendengar ucapan Deena. Gue dan Deena memang dekat karena kami sama-sama anak organisasi. Cuma hubungan kami tak lebih dari teman.

"Tadi Prof. Arman nelpon gue. Gue lagi di Jogja besok gue baru balik." Kata gue sambil melihat ke arah Naya yang masih mengantri.

Selebgram Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang