Setelah perjalanan selama hampir 10 jam kami pun akhirnya tiba di Kota Jogja. Selama perjalanan kami sempat berhenti di 4 tempat untuk isi bensin, makan siang, serta beristirahat sebentar. Yoga sedang menyetir mobil dengan Bobby duduk disebelahnya sambil merekam dan melihat maps lokasi hotel yang kami tuju. Gue yang baru bangun setelah tidur sebentar di sebelah Andre pun kembali memeriksa ponsel. Gue melihat sebuah pesan dari Mas Alvino.
Alvino : udah sampai mas?
Arkana : udah mas, baru sampai hotel.
Yoga memarkirkan mobil di parkiran hotel. Kami berempat pun turun. Gue meregangkan tubuh gue. Setelah 6 jam mengendarai mobil karena gue mulai lelah akhirnya Yoga menggantikan gue. Selesai makan siang gue memang menyuruh Yoga untuk tidur karena kami akan bergantian menyetir. Bobby memasuki hotel untuk mengambil kunci di reseptionis. Kami akan menaruh barang di kamar kemudian mencari makan malam.
Gue melihat jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Bobby tampak berbicara serius dengan resepsionis itu. Merasa ada hal yang aneh gue pun menghampiri Bobby. "Kenapa Bob?" Tanya gue bingung.
"Ternyata kamar yang gue pesen ke cancel Ka, notifnya masuk ke email dan gue gak liat." Kata Bobby dengan wajah sangat bersalah.
Gue menghela nafas pelan. Kadang rencana tidak sesuai dengan keinginan kita bukan?
"Kalo kamar yang kosong ada mba?" Tanya gue mencoba mencari opsi lain.
"Mohon maaf mas untuk dua hari ini kamar semua full, baru ada lusa." Kata mba resepsionis dengan ramah.
"Ok, makasih ya mba." Kata gue tersenyum. Gue pun mengajak Bobby untuk menghampiri Yoga dan Andre membicarakan tempat menginap kami.
"Maaf ya ges, kemarin gue gak sempet cek lagi karena abis belanja nyokap ngajak makan dan pulang malam." Kata Bobby meminta maaf untuk yang kesekian kalinya.
"Udah Bob selow, kita cari hotel yang lain." Kata Yoga menepuk bahu Bobby.
Saat itu seperti keajaiban Mas Alvino menelpon gue. "Bentar ya ges gue terima telepon dulu, kalian coba search hotel atau penginapan dekat sini siapa tau ada yang kosong." Kata gue sebelum pergi sedikit menjauh untuk menghindari suara berisik.
"Hallo Mas Alvin." Kata gue mengangkat telepon.
"Hallo Mas Arka, udah cek in di hotel?" Tanya Mas Alvino ramah. Dari samar-samar gue dengar sepertinya ia sedang mengendarai mobil.
"Belum mas, ada sedikit trouble jadi saya lagi cari hotel lain untuk tempat menginap." Aku gue jujur. "Kira-kira Mas Alvin ada rekomendasi tempat gak ya mas?" Tanya gue.
"Mas Arka emang lokasi dimana? Masih di hotel X?" Tanya Mas Alvino.
"Masih mas." Kata gue bingung.
"Yaudah Mas Arka sama temen-temen tunggu disana aja. Saya ke sana sekarang, kebetulan saya gak jauh dari sana." Kata Mas Alvino mengakhiri panggilan kami.
Gue menatap ponsel dengan tatapan tak mengerti. Akhirnya gue kembali menemui teman-teman gue untuk melihat kelanjutannya. "Gimana ges?" Tanya gue duduk disebelah Yoga.
"Hotel sama penginapan sekitar sini penuh Ka. Ada yang kosong cuma lokasinya lumayan jauh." Kata Yoga memperlihatkan lokasi hotelnya.
Gue terdiam dan berpikir sebentar. "Sorry ya ges." Kata Bobby menyesal merasa sangat bersalah.
"Disana masih banyak yang kosong?" Tanya gue dan Yoga pun mengangguk. "Kita tunggu Mas Alvino dulu, tadi dia bilang mau kesini, siapa tau dia ada rekomendasi tempat dekat sini." Kata gue lagi.
Tak lama gue mendapat pesan bahwa Mas Alvino sudah ada di depan hotel. Gue pun keluar dan melihat seorang cowok berdiri di sana ia tampak sedang menelpon seseorang. "Iya, Mas otw pulang tapi kayanya mas makan dulu diluar, kamu siapin kamar yang kemarin ya." Kata Mas Alvino sebelum akhirnya mengakhiri teleponnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/225585120-288-k612673.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Selebgram Fall in Love
Fiksi RemajaArkana Dwi Alexander, seorang remaja SMA yang aktif dan energik. Selain aktif disekolah sebagai wakil ketua OSIS, ia juga aktif sebagai selebgram. Dia juga banyak melakukan endorse untuk beberapa produk. Arka belum pernah merasakan jatuh cinta, ia t...